Nestapa siswa SD di Banten, belajar di bawah ancaman atap nyaris ambruk
Nestapa siswa SDN di Banten, belajar di bawah ancaman atap nyaris ambruk. Pihak sekolah yang hanya bisa melakukan perawatan gedung saja tidak untuk perbaikan total, membuat para guru dan siswa hanya bisa pasrah dengan kondisi sekolah seperti itu.
Siswa Sekolah Dasar Negeri (SDN) Maraya 2, Desa Maraya, Kecamatan Sajira, Kabupaten Lebak, Banten, belajar dalam ancaman maut. Ratusan siswa belajar di dalam ruang kelas dengan kondisi atap hampir ambruk akibat termakan usia.
Kondisi gedung SDN di Kecamatan Sajira yang setiap harinya digunakan oleh 169 siswa untuk belajar sudah mengalami kerusakan sejak lama. Beberapa bagian gedung termasuk atap telah ambruk dan menyebabkan bocor bila hujan dan memaksa aktivitas belajar siswa dihentikan.
-
Kapan Hari Pendidikan Nasional diperingati? Hari Pendidikan Nasional, yang diperingati setiap tanggal 2 Mei, bukan sekadar momen untuk mengenang jasa Ki Hajar Dewantara dan para pahlawan pendidikan lainnya, melainkan juga kesempatan untuk membangkitkan semangat belajar dan mengajar yang berkelanjutan.
-
Apa makna dari peringatan Hari Pendidikan Nasional? Dalam rangka Hari Pendidikan Nasional ini, mari kita sematkan pesan inspiratif yang dapat memotivasi seluruh elemen masyarakat untuk lebih menghargai dan memajukan dunia pendidikan di Indonesia. Karena melalui pendidikan, kita menanam benih-benih masa depan yang lebih cerah bagi generasi penerus bangsa.
-
Kapan Hari Pendidikan Nasional dirayakan? Bangsa Indonesia memperingati Hari Pendidikan Nasional setiap tanggal 2 Mei.
-
Mengapa peringatan Hari Pendidikan Nasional penting bagi pendidikan di Indonesia? Peringatan Hardiknas merupakan momen istimewa bagi insan pendidikan untuk mengapresiasi jasa para pejuang pendidikan serta meningkatkan semangat mencerdaskan kehidupan bangsa.
-
Kapan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) diperingati? Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) diperingati setiap 2 Mei 2024.
Kegiatan belajar mengajar di SDN tersebut sangat sudah tidak memungkinkan dan sangat tidak nyaman mengingat banyak bagian gedung yang tak layak pakai. Bagian bangunan gedung sekolah yang paling rusak parah yakni ruang kelas 4, kelas 5 dan ruang kelas 6. Kerusakan terjadi pada bagian atap genteng dan plafon di tiga ruang kelas dan ruang guru.
Tak jarang di saat siswa tengah mengikuti kegiatan belajar mengajar, genteng dan plafon jatuh ke ruang kelas yang membuat was-was sebagian murid yang tengah berada di ruang kelas.
"Gentengnya sering jatuh kemarin jatuh di dekat saya," ujar Asep salah satu siswa SDN Maraya 2.
Sementara itu Ajum, seorang guru di SDN Maraya 2 sangat mengkhawatirkan kondisi sekolah yang atapnya nyaris roboh, di mana saat ini memasuki musim hujan. Ajum mengatakan, tidak hanya bagian plafon, namun penyangga atap genteng dan plafon sudah rapuh. Sehingga dikhawatirkan akan ambruk yang dapat mengancam keselamatan jiwa siswa yang tengah belajar.
"Karena kerusakannya cukup parah dan intensitas hujan saat ini cukup tinggi beberapa penyangga atap gedung sekolah ambrol dan banyak genting yang berjatuhan menimpa plafon dan ke ruang kelas. Kayak kemarin gentengnya berjatuhan, untungnya tidak ada siswa yang menjadi korban," kata Ajum.
Pihak sekolah yang hanya bisa melakukan perawatan gedung saja tidak untuk perbaikan total, membuat para guru dan siswa hanya bisa pasrah dengan kondisi sekolah seperti itu.
Baca juga:
Sempat ditolak, bocah Vincero dipastikan masuk SDN 016 Samarinda
Pembukaan Pekan Kemdikbud 2017 di Jakarta
Kemeriahan Pesta Pendidikan di RPTRA Kalijodo
Siswi SMA dan SMK histeris bertemu Sandiaga Uno
Peringati Hardiknas 2017, Hero Group gelar Hero Teaching
Rumah cuma 3,5 km, guru SD di Karangasem bolos 4 bulan karena jauh
Mulai Juni, setiap daerah dapat 10 ribu buku gratis