Nestapa Warga 3 Kecamatan di Samarinda, Siang Kebanjiran, Malam Gelap Gurita
Sepekan sudah banjir melanda tiga kecamatan di Samarinda, Kalimantan Timur. Lebih 25.000 jiwa menjadi korban banjir tersebut.
Sepekan sudah banjir melanda tiga kecamatan di Samarinda, Kalimantan Timur. Lebih 25.000 jiwa menjadi korban banjir tersebut.
Tinggi muka air (TMA) hingga dua meter tidak kunjung surut. Warga satu per satu terus bergerak mengungsi.
-
Di mana banjir terjadi di Semarang? Banjir terjadi di daerah Kaligawe dan sebagian Genuk.
-
Siapa yang menangani banjir di Jakarta? Dia menjelaskan, BPBD DKI Jakarta mengerahkan personel untuk memonitor kondisi genangan di setiap wilayah dan mengkoordinasikan unsur Dinas SDA, Dinas Bina Marga, Dinas Gulkarmat untuk melakukan penyedotan genangan dan memastikan tali-tali air berfungsi dengan baik bersama dengan para lurah dan camat setempat. "Genangan ditargetkan untuk surut dalam waktu cepat," ujar dia.
-
Di mana banjir terjadi di Jakarta? Data itu dihimpun hingga Jumat 15 Maret 2024 pada pukul 04:00 WIB. "Kenaikan status Bendung Katulampa dan Pos Pantau Depok menjadi Siaga 3 (Waspada) dari sore hingga malam hari serta menyebabkan genangan di wilayah DKI Jakarta," kata Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji dalam keterangan tertulis, Jumat (15/3).
-
Kenapa banjir terjadi di Semarang? Curah hujan tinggi yang mengguyur Semarang pada Rabu (13/3) hingga Kamis dini hari menyebabkan sejumlah daerah dilanda banjir dan tanah longsor.
-
Siapa saja yang terdampak oleh banjir? Dampak banjir sangat luas dan kompleks, melibatkan aspek kesehatan, ekonomi, dan lingkungan. Banjir sering kali menyebabkan penyakit yang disebarkan melalui air, seperti kolera dan leptospirosis, yang dapat menyebar dengan cepat di antara populasi yang terdampak. Dari sisi ekonomi, banjir dapat menghancurkan tanaman pangan, merusak infrastruktur, dan menghentikan aktivitas bisnis, mengakibatkan kerugian finansial yang signifikan.
-
Kapan banjir terjadi di Semarang? Curah hujan tinggi yang mengguyur Semarang pada Rabu (13/3) hingga Kamis dini hari menyebabkan sejumlah daerah dilanda banjir dan tanah longsor.
Pantauan merdeka.com di Perun Griya Mukti Sejahtera, kelurahan Gunung Lingai misalnya, tercatat ada 6.187 kepala keluarga atau sekitar 17.434 jiwa terdampak banjir sampai hari ini. Warga yang awalnya sempat bertahan di dalam rumah selama 3 hari, akhirnya mengungsi lantaran kediamannya ikut kebanjiran.
"Sudah enggak tahan, saya harus mengungsi. Apalagi listrik masih dipadamkan. Jadi di sini, gelap gulita kalau malam," kata Ifran, warga Griya Mukti, kepada merdeka.com, Selasa (11/6).
Perahu karet pun sampai sore ini, pulang pergi keluar masuk ke kawasan banjir terdalam. Baik itu mengevakuasi warga dan barang, juga distribusi bantuan logistik berupa makanan siap makan.
"Terus, begitu kami terima logistik, langsung kami distribusikan," ujar salah seorang relawan Aksi Cepat Tanggap (ACT) di lokasi posko Gunung Lingai.
Sementara petugas Pusdalops BPBD Kaltin Muriono juga menambahkan, dari hasil rapat instansi hari ini, posko utama banjir diputuskan di kantor kelurahan Temindung Permai. "Terpusat di Temindung Permai," ujar Muriono.
Masih dari pantauan merdeka.com sampai pukul 16.00 WITA, kawasan bisnis di Jalan A Yani I, Jalan A Yani II, Jalan KH Hasan Basri, Jalan PM Noor, Jalan Dr Sutomo serta simpang empat Mall Lembuswana, masih lumpuh akibat banjir. Pagi hingga sore hari, jadi kolam wisata. Sedangkan di malam hari pun jadi mirip kota mati.
Baca juga:
Banjir Masih Lumpuhkan Pusat Bisnis Samarinda
20 Ribu Warga Terdampak Banjir Samarinda
Pengungsi Banjir di Samarinda Butuh Perlengkapan Bayi dan Wanita
Samarinda Tetapkan Darurat Banjir Sepekan
Pilot dan Pramugari Terjebak Banjir di Samarinda, Penerbangan Batik Air Delay
Bantuan Logistik Belum Datang, Warga Korban Banjir Samarinda Mulai Kelaparan
Banjir di Samarinda Ikut Lumpuhkan Kawasan Bisnis