Ngaku Pemimpin Khilafah Islam di Bumi, Warga Ogan Ilir Diduga Sebar Aliran Sesat
Dalam penyebaran aliran itu, kelompoknya menggunakan media pamplet, brosur, dan spanduk. Mereka juga menawarkan ajarannya melalui media sosial, baik siaran langsung atau offline.
Warga dihebohkan dengan kemunculan aliran kepercayaan yang diduga sesat, yakni Raja Adil Khalifah Akhir Zaman. Aliran ini berada di Desa Kuang Dalam Timur, Kecamatan Muara Kuang, Ogan Ilir, Sumatera Selatan.
Ajaran dengan berpedoman pada tasawuf dengan nama Tasawuf Maqom Hakiki Mutlak tersebut dipimpin seorang warga setempat inisial RS (62). Saat ini pengikutnya tak sampai 10 orang, tetapi terus melakukan pendekatan agar warga bergabung.
-
Apa yang viral di Babelan Bekasi? Viral Video Pungli di Babelan Bekasi Palaki Sopir Truk Tiap Lima Meter, Ini Faktanya Beredar video pungli di Babelan Bekasi. Seorang sopir truk yang melintas di kawasan Jalan Raya Babelan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat merekam banyaknya aktivitas pungli baru-baru ini.
-
Apa yang sedang viral di Makassar? Viral Masjid Dijual di Makassar, Ini Penjelasan Camat dan Imam Masjid Fatimah Umar di Kelurahan Bangkala, Kecamatan Manggala, Kota Makassar viral karena hendak dijual.
-
Mengapa kejadian ini viral? Tak lama, unggahan tersebut seketika mencuri perhatian hingga viral di sosial media.
-
Kenapa Situ Cipanten viral di media sosial? Tak ayal, lokasi wisata ini sempat viral di media sosial karena keindahannya, dan didatangi pengunjung dari berbagai daerah.
-
Apa yang viral di Bangkalan Madura? Viral video memperlihatkan seekor anjing laut yang tidak sewajarnya dikarenakan berkepala sapi yang berada di Kabupaten Bangkalan, Provinsi Jawa Timur.
-
Kenapa Pantai Widodaren viral? Keberadaannya belum banyak yang tahu. Namun belakangan ini, pantai ini viral karena keindahannya.
Dalam penyebaran aliran itu, kelompoknya menggunakan media pamplet, brosur, dan spanduk. Mereka juga menawarkan ajarannya melalui media sosial, baik siaran langsung atau offline.
Kapolda Sumsel Irjen Albertus Rachmad Wibowo mengungkapkan, RS merupakan penganut tasawuf aliran itu sejak 1982. Ketika itu, Majelis Ulama Indonesia (MUI) setempat menyatakan ajaran RS sesat dan menyesatkan sehingga ia tak bisa leluasa mengajarkan alirannya.
"Nah, ia ingin menghidupkan kembali aliran itu dan sekarang terang-terangan," ungkap Albertus, Senin (27/3).
Dari informasi, warga sudah tak heran lagi dengan kesesatan RS dan kelompoknya. Ketertiban masyarakat mulai terganggu ketika kelompok itu gencar menyebarkan ajarannya ke setiap kampung dan medsos.
"Dalam propagandanya, ajaran ini menyebut RS adalah pemimpin khilafah Islam seluruh umat manusia di bumi dan seluruh agama akan disatukan dalam Islam," kata dia.
Meski dinyatakan sesat, ajaran tersebut belum ditindak. Kepolisian masih berkoordinasi dengan MUI dan pemerintah setempat untuk tindaklanutnya.
"Polisi berkoodinasi dengan instansi terkait Forum Kerukunan Umat Beragama daerah setempat," ujarnya.
Sementara itu, Ketua MUI Ogan Ilir Nurhasan menyatakan, Tasawuf Maqom Hakiki Mutlak merupakan aliran sesat dan ajaran yang disebarkan RS di luar Islam, bahkan melecehkan Islam.
Dia menjelaskan, dalam kajian terdapat 10 item yang menyatakan kesesatan aliran itu. Yakni mengingkari salah satu dari rukun iman, meyakini dan atau mengikuti aqidah yang tidak sesuai dengan Alquran dan sunnah, meyakini turunnya wahyu setelah Alquran, dan mengingkari otentisitas dan atau kebenaran isi Alquran.
Kemudian, melakukan penafsiran Alquran tidak berdasarkan kaidah yang umum dilakukan, mengingkari kedudukan hadits sebagai sumber ajaran Islam melecehkan atau merendahkan para nabi dan rasul, mengingkari Nabi Muhammad sebagai nabi dan rasul terakhir.
Aliran Tasawuf Maqom Hakiki Mutlak yang paling terlihat itu adalah menambahkan atau mengurangi syariat yang telah diatur atau ditetapkan, seperti meniadakan haji dan salat wajib. Kelompok ini juga mengkafirkan orang bukan kelompoknya meski sama-sama beragama Islam.
"Kami tegaskan lagi bahwa aliran ini sesat dan menyesatkan. Pemerintah dan penegak hukum dipersilakan menindak kelompok ini," pungkasnya.