Ngaku punya saudara jenderal, janda tipu calon bintara polisi
Tersangka meminta uang Rp 360 juta rupiah, yang dibayar bertahap oleh korbannya.
Berdalih terbelit hutang ratusan juta, Kusuma (28), warga Surabaya, Jawa Timur, nekat bekerja sama dengan rekannya SM (DPO) menipu calon bintara polisi. Tak urung, janda satu anak inipun terpaksa harus berurusan dengan Satreskrim Polrestabes Surabaya karena perbuatannya dan terancam Pasal 378 KUHP tentang penipuan.
Wakasat Reskrim Polrestabes Surabaya, Kompol Manang Subekti mengatakan, modus penipuan yang dilakukan tersangka, menjanjikan korban bisa diterima masuk sebagai bintara polisi. Untuk meyakinkan korbannya, tersangka mengaku punya saudara berpangkat jenderal di Mabes Polri.
"Tersangka ini menjanjikan korban bisa memasukkan korban sebagai bintara polisi. Dia juga mengaku punya saudara polisi berpangkat jenderal di Mabes Polri. Dan saudaranya yang berpangkat jenderal inilah nanti yang akan menolong korban," terang Manan didampingi Kasubag Humas Polrestabes Surabaya, Kompol Lily Djafar, Kamis (27/8).
Untuk bisa masuk sebagai anggota polisi dengan mudah, lanjut Menang, tersangka meminta uang Rp 360 juta rupiah, yang dibayar bertahap. "Tapi setelah kita telusuri, ternyata tersangka ini tidak memiliki saudara berpangkat jenderal di Mabes Polri," katanya.
Pengungkapan kasus ini sendiri, kata Manang, bermula dari laporan seorang korban asal Bojonegoro. Korban, sempat mendaftar sebagai anggota polisi, tapi gagal saat tes kesehatan.
Kemudian, oleh tersangka bersama rekannya SM, yang saat ini ditetapkan sebagai DPO alias buron, korban diyakinkan bisa mengikuti tes masuk polisi kembali dan dipastikan bisa langsung diterima sebagai bintara polisi.
Karena tergiur dengan janji tersangka, yang mengaku punya saudara jenderal, korban pun bersedia membayar uang jaminan Rp 350 juta, yang dibayar bertahap. Tapi, ketika uang angsuran sudah dibayar hingga Rp 250 juta, kedua tersangka menghindar.
"Karena curiga, korbanpun melaporkannya ke polisi, yang kemudian dilakukan tindak lanjut hingga penangkapan. Hasilnya satu tersangka berhasil kita amankan, dan satunya lagi masih DPO. Untuk tersangka Kusuma ini, kita pastikan tidak punya saudara jenderal di Jakarta, dia hanya orang biasa," ucap Manang.
Di hadapan polisi, tersangka mengaku terpaksa melakukan penipuan ini bersama SM, karena terbilt hutang ratusan juta rupiah. "Saya kelilit hutang. Jadi terpaksa melakukannya. Saya baru sekali ini melakukannya," dalih tersangka.
Baca juga:
Bareskrim duga ada transaksi narkoba di balik penipuan 30 WN Taiwan
Gagal jadi kepala desa, Samsudin gadaikan minibus milik tetangga
Jadi buron, wanita Korea bolak balik operasi sampai 6 tahun
Polwan gadungan tipu pedagang baju di Pasar Senen Rp 10 juta
Tipu pedagang Pasar Senen, polwan gadungan 60 tahun diciduk polisi
Catut nama Kapolresta Banda Aceh, Dirut SPBU ketipu Rp 50 Juta
Jadi tersangka penipuan CPNS, guru ini tetap dapat gaji & tunjangan
-
Siapa yang menemukan pendatang yang menjadi pemulung di Jakarta? "Ada juga yang beberapa waktu lalu ketemu ya kita pemulung segala macam. Kita kembalikan,"
-
Apa yang dilakukan penerus para jenderal polisi? Penerus Sang Jenderal Putra para Jenderal Polisi ini mengikuti jejak sang ayah.
-
Kapan kata penutup pidato penting? Seperti diketahui, bahwa ragam acara seperti seminar, perpisahan, pernikahan hingga acara formal lain membutuhkan sebuah penutup pidato yang penuh kesan yang membuat seluruh rangkaian acara berkesan.
-
Siapa saja penerus para Jenderal Polisi? Ipda Muhammad Yudisthira Rycko anak Komjen Rycko Amelza Dahniel. Yudisthira lulusan Akpol 51 Adnyana Yuddhaga. Ipda Jevo Batara anak Irjen Napoleon Bonaparte. Jevo polisi muda berparas tampan. Iptu Ryan Rasyid anak Irjen Hendro Pandowo. Ryan baru lulus dari Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK). Ipda Adira Rizky Nugroho anak Irjen (Purn) Yazid Fanani. Adira peraih Adhi Makayasa Dia lulusan Akpol Angkatan ke-53 tahun 2022. Iptu Danny Trisespianto Arief Anak mantan Kapolri Sutarman.
-
Kapan kemacetan di Jakarta terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.
-
Apa yang disita oleh petugas Satpol PP di Denpasar? Barang bukti yang sita itu 4,5 kg daging anjing dan (ada yang sudah diolah) berupa rica-rica dan rawon. Itu, katanya laris dikonsumsi oleh orang-orang terbatas," kata Kepala Satpol PP Provinsi Bali, Dewa Nyoman Rai Dharmadi, saat dikonfirmasi Kamis (1/8).