Ngecer togel, kuli bangunan di Semarang dikerangkeng polisi
"Awalnya saya tidak setor langsung tapi diambil oleh seorang kurir yang datang kepada saya," kata Sukandar.
Sukandar (49), seorang kuli batu di Semarang, Jawa Tengah, dibekuk polisi lantaran kedapatan menjadi pengecer togel. Dia mengaku baru menjadi bandar togel selama 3 pekan terakhir.
"Awalnya saya tidak setor langsung tapi diambil oleh seorang kurir yang datang kepada saya," katanya saat digelandang di Mapolrestabes Semarang, Rabu (15/10).
Tak hanya dia, petugas juga meringkus enam benda togel lainnya, diantaranya Heru Roniawan (50), Septian (27) dan Supriyono (57), seorang kakek-kakek warga Kuningan RT 08/RW II Kelurahan Kuningan, Semarang Utara.
Bandar togel ini ditangkap di empat wilayah berbeda yakni Ngaliyan, Semarang Selatan, Gayamsari dan Semarang Barat.
Sementara, bandar togel lainnya, Heru Rohiyawan (37), mengaku sudah lama menjadi pengecer togel di kampungnya. Biasanya, dia nyambi menjual togel di sela-sela pekerjaannya menjadi tukang sablon.
"Ya karena saya jualan togel ikut-ikutan teman saya," kata pria berkuncir tersebut.
Supriyono, bandar togel lainnya, mengungkapkan dari hasil jualan togel dia mendapatkan upah 20 persen. Setiap hari, dia rata-rata mendapatkan keuntungan Rp 300 ribu karena melayani pembeli mulai pukul 20.00-22.00 WIB.
Di tempat sama, Kasatreskrim Polrestabes Semarang, AKBP Wika Hardianto, menyebut para bandar togel ini diringkus petugas sekaligus menyita sejumlah barang bukti seperti papan nomor togel dan kertas togel. Aksi penjualan togel kini terbilang marak dan dilakukan secara terselubung.
"Atas perbuatannya, para tersangka dijerat Pasal 303 KUHAP. Ada 7 orang yang kami tangkap. Mereka terancam hukuman maksimal selama 10 tahun penjara," ungkap Wika.