Ngelawang barong, tradisi cari sumbangan usai Galungan di Bali
Budaya ini disebut ngelawang. Tujuannya untuk membersihkan segala keangkuhan dan kesombongan umat paska Galungan.
Sudah menjadi tradisi dua hari setelah hari raya Galungan selama 3 hari berturut-turut, anak-anak (bocah) melakukan tradisi Ngelawang Barong Bangkung. Anak-anak ini keliling desa dengan menarikan tarian barong bangkung (babi jantan) dengan diiringi musik gamelan adat Bali.
Sambil menari dari satu rumah satu ke rumah lainnya, mereka menarikan dengan penuh kegembiraan. Sebagai ucapan terima kasih, pemilik rumah pun memberikan sumbangan uang seikhlasnya.
"Budaya ini disebut ngelawang. Tujuannya untuk membersihkan segala keangkuhan dan kesombongan umat paska merayakan kegembiraan di hari Galungan," ucap Putu Suardi alias Deta(16) warga Banjar Pande Mas Desa Kamasan, Klungkung, sambil menabuh mengiringi tarian barong bangkung, Jumat (18/12).
Kegiatan ngelawang ini, hampir setiap banjar melakukannya. Mereka keliling desa atau lingkungan banjar setempat, ke rumah-rumah warga.
"Biasanya dilakukan sore-sore hari. Ada juga yang memulainya dari pagi," aku Deta.