Menteri Sandi Buka Suara Terkait Ritual Cabul WNA di Karangasem
Menurut Sandi, ritual itu ternyata terjadi di daerah Kabupaten Karangasem, bukan di Ubud Kabupaten Gianyar.
Menurut Sandi, ritual itu ternyata terjadi di daerah Kabupaten Karangasem, bukan di Ubud Kabupaten Gianyar.
Menteri Sandi Buka Suara Terkait Ritual Cabul WNA di Karangasem
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno merespons perihal video viral sekelompok turis atau Warga Negara Asing (WNA) di Bali yang berulah melakukan ritual berbau cabul dengan sesama WNA.
Sandi mendapatkan informasi terbaru mengenai video viral bule melakukan ritual aneh beberapa waktu tersebut. Menurut Sandi, ritual itu ternyata terjadi di daerah Kabupaten Karangasem, bukan di Ubud Kabupaten Gianyar.
"Baik dari dari ASITA maupun PHRI Bali sama sekali tidak mengetahui kegiatan tersebut seandainya tidak diunggah ke media sosial," kata Sandi usai memimpin rapat FGD Stakeholders Pariwisata Bali di gedung Widyatula Poltekpar Bali, Nusa Dua, Badung, Bali, Kamis (16/5).
Sandi Minta Pengawasan Terhadap Turis Diperketat
Sandi mengatakan pengawasan terhadap turis di Pulau Bali ke depan harus lebih ditingkatkan dengan melibatkan kepala desa adat atau Bendesa Adat di Bali, serta masyarakat sekitar.
"Ke depan kami akan tingkatkan pengawasannya, termasuk juga nanti dilibatkan Bendesa Adat (di) desa-desa wisata, masyarakat sekitar, sehingga kita saling mengawasi itu yang kita harapkan agar tidak terulang kembali," ujar Sandi.
Penyelidikan Polisi
Sementara itu, Direktur Pengamanan Objek Vital (Dir Pamobvit) Polda Bali, Kombes Pol Harri S Nugroho mengatakan bahwa ritual aneh itu dilaksanakan di sebuah hotel berinisial R di daerah Candidasa, Kabupaten Karangasem.
"Kalau menurut imigrasi, itu sudah berlangsung beberapa bulan lalu tapi baru muncul karena mungkin salah satu pesertanya mengunggah di media sosial. Yang akhirnya menjadi viral tapi begitu dicek sama imigrasi orangnya sudah meninggalkan Indonesia," ujar Harri.
Ritual Digelar Tertutup
Semua peserta ritual itu diketahui adalah WNA dan lebih dari 20 orang. Kegiatan itu sifatnya private sehingga manajemen hotel tidak mengetahui hal tersebut.
"Saya tidak tahu terlalu detail. Tapi memang yang saya baca laporannya itu memang mereka datang secara grup 23 orang melakukan kegiatan di sana. Dan karena kegiatan itu sifatnya private sehingga manajemen hotel tidak bertanya-tanya," ujar Harri.
Pengakuan Pelaku
Polisi menyebut masih menyelidiki kegiatan tersebut para WNA yang mengaku melakukan kegiatan yoga tersebut.
"Ngomongnya ke hotel mau mengadakan yoga tapi ternyata yoganya nyamping atau nyeleneh kita tidak tahu. Mungkin, saya tidak bisa menyatakan itu, baru pertama atau sudah sering tapi biasanya kegiatan seperti itu (yoga private) hanya kalangan tersendiri saja," kata Harri.
Sebelumnya, sebuah video merekam sejumlah warga negara asing (WNA) melakukan ritual cabul viral di media sosial. Ritual tak senonoh itu disebut dilakukan di Ubud, Bali.