Novel ogah sebut siapa jenderal terlibat kasusnya saat diperiksa polisi
Penyidik Direktorat Kriminal Umum Polda Metro Jaya menyayangkan Novel Baswedan enggan memberitahu siapa petinggi Polri yang disebutnya terlibat dalam kasus penyiram air keras terhadapnya. Padahal hal itu ditanyakan penyidik saat memeriksa Novel di KBRI Singapura, pada 27 Juli lalu.
Penyidik Direktorat Kriminal Umum Polda Metro Jaya menyayangkan Novel Baswedan enggan memberitahu siapa petinggi Polri yang disebutnya terlibat dalam kasus penyiram air keras terhadapnya. Padahal hal itu ditanyakan penyidik saat memeriksa Novel di KBRI Singapura, pada 27 Juli lalu.
"Yang bersangkutan menceritakan sebelum kejadian perasaannya ada yang ngikutin, kemudian yang kedua menceritakan saat dia disiram, dan yang ketiga yang bersangkutan enggak tahu siapa pelaku penyerangan itu, keempat setelah kita tanya terkait pernyataannya di lima media yang berbeda, nanti saatnya akan saya sampaikan tapi sampai sekarang pernyataan di media itu belum dapatkan," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Raden Prabowo Argo Yuwono di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (23/8).
"(Soal keterlibatan jenderal) Dia belum menyampaikan, intinya belum waktunya saya sampaikan sebelum pelaku ditangkap," sambung Argo mengutip pernyataan Novel.
Dalam hal ini Argo tak tahu apakah penyidik senior KPK itu ragu-ragu atau belum mempunyai bukti yang kuat atas ucapannya.
"Yang bersangkutan enggak menyampaikan ya, intinya hanya itu tunggu pelaku ketangkap dulu," ujarnya.
Lebih lanjut Argo menyampaikan, pernyataan Novel itu bisa memperburuk citra Polri.
"Atau fakta hukum nanti kalau tidak ada fakta hukum enggak ada bukti kan bisa merugikan kepolisian," pungkasnya.
Baca juga:
Jalan pedang Novel Baswedan
Blak-blakan Novel ada jenderal baik & jahat di balik kasusnya
Novel belum sebut nama jenderal polisi terlibat penyerangannya
Pimpinan KPK bela Novel yang tak jawab dugaan keterlibatan jenderal
KPK minta doa Novel segera pulih, bisa kembali berantas korupsi
Ungkap kasus Novel, KPK sebut polisi tambah jumlah personel penyidik
-
Bagaimana Novel Baswedan mendapatkan informasi tentang keinginan Agus Rahardjo untuk mundur dari KPK? “Tetapi detailnya saya gak tahu, jadi saya waktu itu sedang sakit di Singapura sedang berobat. Ceritanya, tentunya saya tidak langsung ya. Jadi cerita itu saya denger-denger, dari Pegawai KPK lain yang bercerita. Jadi mestinya yang lebih tahu, pegawai yang ada di KPK,” ucapnya.
-
Kapan Air Terjun Nyarai terbentuk? Di sini, kamu bisa menikmati gemuruh air dan kolamnya yang terbentuk sejak ratusan tahun lalu.
-
Apa yang dikatakan oleh Novel Baswedan tentang cerita yang ia dengar mengenai kasus e-KTP? “Iya saya memang pernah dengar cerita itu, saya saat itu ada di Singapura, sedang berobat,” kata Novel saat ditemui, Jumat (1/12).
-
Apa yang dilakukan KPK terkait kasus suap di Basarnas? KPK resmi menahan Komisaris Utama PT Multi Grafika Cipta Sejati Mulsunadi Gunawan (MG). Mulsunadi merupakan tersangka pemberi suap terhadap Kepala Basarnas Henri Alfiandi terkait pengadaan barang dan jasa di Basarnas.
-
Mengapa Novel Baswedan percaya bahwa revisi Undang-undang KPK tahun 2019 bertujuan untuk melemahkan KPK? “Sekarang kan semakin jelas kan. Apa yang banyak dikatakan orang termasuk saya, bahwa Undang-undang KPK revisi UU KPK yang no 19 itu adalah untuk melemahkan KPK. Jadi terjawab,” katanya.
-
Kapan air liur anjing dianggap najis? Air liur anjing tergolong sebagai najis berat atau mughaladhah, yang artinya harus dibersihkan dengan cara yang khusus agar suci kembali.