Nusron Wahid nilai Jokowi lebih cepat bertindak atasi radikalisme ketimbang SBY
Nusron Wahid nilai Jokowi lebih cepat bertindak atasi radikalisme ketimbang SBY. "Jadi tidak ragu mengatasi radikalisasi. Problem ini bukan problem baru di Indonesia. Zaman pak SBY pun sudah ada tapi oleh pak SBY teman-teman kuasa itu sama sekali setiap ada kejadian selalu disampaikan."
Koordinator Bidang Pemenangan Pemilu Partai Golkar Nusron Wahid membandingkan gaya pemerintahan Joko Widodo dan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dalam menyikapi masalah radikalisme. Menurutnya, Jokowi lebih cepat mengambil tindakan dan tidak mengeluh.
"Jadi tidak ragu mengatasi radikalisasi. Problem ini bukan problem baru di Indonesia. Zaman pak SBY pun sudah ada tapi oleh pak SBY teman-teman kuasa itu sama sekali setiap ada kejadian selalu disampaikan. Kami sangat kecewa, kami sedih, kami prihatin begitu tapi enggak selesai titiknya," kata Nusron saat jadi pembicara dalam acara deklarasi Jokowi di SCBD, Jakarta, Sabtu (28/7).
-
Siapa yang menggugat Presiden Jokowi? Gugatan itu dilayangkan Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) melayangkan gugatan terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN).
-
Apa isi dari gugatan terhadap Presiden Jokowi? Gugatan itu terkait dengan tindakan administrasi pemerintah atau tindakan faktual.
-
Bagaimana Presiden Jokowi saat ini? Presiden Jokowi fokus bekerja untuk menuntaskan agenda pemerintahan dan pembangunan sampai akhir masa jabaotan 20 Oktober 2024," kata Ari kepada wartawan, Senin (25/3).
-
Siapa yang meminta tanda tangan Presiden Jokowi? Pasangan artis Vino G Bastian dan Marsha Timothy kerap disebut sebagai orang tua idaman. Pasalnya demi impian sang anak, Jizzy Pearl Bastian, pasangan orang tua ini rela melakukan segala cara.
-
Kapan Presiden Jokowi meresmikan Bandara Panua Pohuwato? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan Bandar Udara Panua Pohuwato di Provinsi Gorontalo.
-
Siapa saja yang bertemu dengan Presiden Jokowi? Sejumlah petinggi PT Vale Indonesia Tbk bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (5/8) pagi. Petinggi PT Vale yang datang ke Istana di antaranya Direktur PT Vale Indonesia Febriany Eddy, Chairman Vale Base Metal Global Mark Cutifani, dan Chief Sustainable and Corp Affair Vale Base Metal Emily Olson.
Nusron memandang Jokowi sebagai sosok yang tanggap. Tidak suka janji dan banyak bergerak.
"Tetapi kalau pak Jokowi diprioritaskan ada Perpres (peraturan presiden) ada tindakan penunjukan BPIP (Badan Pembinaan Ideologi Pancasila) dan revitalisasi Pancasila dan sebagainya," tuturnya.
Nusron juga bercerita saat mendukung pasangan Jokowi-Jusuf Kalla pada Pilpres 2014. Kala itu, Nusron dipecat Golkar di bawah kepemimpinan Aburizal Bakrie yang mendukung Prabowo-Hatta.
"Pada waktu itu saya meyakini bahwa lebih baik pak Jokowi dari pada Prabowo. Saya waktu itu sudah terpilih jadi anggota DPR suara paling banyak dari Golkar saya dipecat," ujar Nusron.
Tapi dengan keyakinan pilihan Nusron sampai saat ini, partai Golkar mendukung Jokowi dari kepemimpinan Setya Novanto hingga Airlangga Hartarto.
"Tapi yang jelas kemudian pada akhirnya ikut saya semua. Artinya kan kita niat saya itu ternyata memang benar dan saya yakini bahwa pak Jokowi memang jauh lebih baik dibanding dengan pak Prabowo," tandasnya.
Dalam acara ini dihadiri Anggota Dewan Pertimbangan Presiden Sidarto Danusubroto, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Gubernur Jawa Tengah terpilih Ganjar Pranowo, Kepala BN2PTKI Nusron Wahid dan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto dan Sekjen PPP Arsul Sani.
Baca juga:
Golkar: Jatim dan Jateng menang karena solid, Jabar kalah karena belum rezeki
Presiden Jokowi direncanakan hadiri pembukaan Festival Shalawat Nusantara
Nusron yakin Prabowo tak maju Pilpres, Fadli Zon sebut pendukung Jokowi takut kalah
Penerawangan Prabowo 'king maker' dibalas prediksi Jokowi tak dicalonkan di 2019
Golkar putuskan Deddy Mizwar cagub dan Dedi Mulyadi Cawagub
SK dukungan Golkar ke Ganjar-Gus Yasin diserahkan siang ini di Semarang
Usung Ganjar-Yasin di Pilgub Jateng, Golkar andalkan militansi Ponpes