Ombudsman Minta Pemerintah Selidiki Salah Data Pasien Sembuh Tapi Terdata Meninggal
Ada temuan pasien Covid-19 sudah sembuh, namun justru masuk dalam data pasien meninggal.
Penyidik Polresta Denpasar dikabarkan memanggil beberapa penanggung jawab penanganan Covid-19. Pemanggilan dilakukan karena ada data pasien Covid-19 yang tidak sesuai di lapangan. Ada temuan pasien Covid-19 sudah sembuh, namun justru masuk dalam data pasien meninggal.
Dilansir Antara, Minggu (12/9), Kasat Reskrim Polresta Denpasar Kompol Mikael Hutabarat mengatakan, dari data di lapangan, pasien berinisial KJG sejak tanggal 24 Agustus 2021 sudah terkonfirmasi positif Covid19 (OTG) dan melaksanakan isolasi terpusat (isoter) di Hotel Prime Biz Kuta.
-
Apa yang Ombudsman RI ungkapkan tentang Puskesmas di Indonesia? Ombudsman RI mengungkapkan 4.770 puskesmas di Indonesia tidak memiliki sumber daya manusia kesehatan (SDMK) yang lengkap. Jumlah tersebut setara dengan 45,64 persen dari 10.454 puskesmas yang ada di Indonesia.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Kapan peningkatan kasus Covid-19 terjadi di Jakarta? Adapun kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Kapan kasus Covid-19 pertama di Indonesia diumumkan? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
-
Di mana kasus Covid-19 pertama di Indonesia terdeteksi? Mereka dinyatakan positif Covid-19 pada 1 Maret 2020, setelah menjalani pemeriksaan di Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso, Jakarta.
-
Apa yang terjadi pada kasus Covid-19 di Jakarta menjelang Nataru? Kasus Covid-19 meningkat di Ibu Kota menjelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
Lalu, sejak 3 September 2021 sudah dinyatakan sehat dan selesai melaksanakan isoter. Kemudian, pasien tersebut kembali ke kampung halamannya di Banjar Pangkung Paruk, Kecamatan Seririt, Kabupaten Buleleng sampai sekarang, untuk beristirahat.
Kepala Ombudsman RI Perwakilan Bali Umar Ibnu Alkhatab meminta Pemerintah Kota Denpasar menindak lanjuti dugaan kasus salah input data pasien Covid-19.
"Saya harapkan Wali Kota mengambil langkah serius terkait hal ini. Kami juga sudah ingatkan Kadinkes Denpasar untuk segera melakukan penataan kembali sistemnya, supaya tidak terjadi lagi," kata Umar saat dikonfirmasi di Denpasar, Bali.
Dia menduga telah terjadi salah input data pasien Covid-19, yang sebenarnya sudah sembuh dan pulang ke rumahnya. Justru, tercatat sebagai pasien yang sudah meninggal karena Covid.
Menurutnya, yang paling penting saat ini adalah penelusuran data itu, kemudian memeriksa di mana letak kesalahannya. Jika nantinya ditemukan kesalahan dipendataannya, maka segera diperbaiki.
Selain itu, kata dia, pihak Polresta Denpasar juga telah memanggil dan memeriksa petugas bagian input data pasien Covid-19.
"Sudah diselidiki polisi juga, kalau polisi mau menyelidiki secara luas saya rasa itu bagus ya, untuk mengetahui seberapa benar data yang di satgas," katanya.
Dia menambahkan sejauh ini belum ada penarikan laporan di kepolisian dan harapannya hasilnya nanti jelas seperti apa perkara ini.
Baca juga:
Epidemiolog Sarankan Masyarakat Tak Tunda Vaksinasi dengan Alasan Pilih Merek Vaksin
Pemkot Surabaya Mulai Fokus Upaya Pemulihan Ekonomi
Vaksinasi Covid-19 Dosis Pertama di Surabaya Ditarget 100 Persen Pekan Depan
Polisi Pertimbangkan Perluas Crowd Free Night di Jakarta
Polda Metro Sebut Terjadi Keterlambatan Datang Dosis Vaksin Covid-19 di Jakarta
Menko Muhadjir Dorong PTM: Jangan-Jangan Masuk Pertama Siswa Tidak Kenal Gurunya