Ombudsman nilai Novel Baswedan tidak kooperatif
Lebih jelas Guru Besar Kriminologi Universitas Indonesia menegaskan, pihak kepolisian sudah menunjukkan keseriusannya dalam menangani kasus ini dengan mengerahkan ratusan penyidik. Namun, kepolisian merasa bahwa Novel masih belum percaya dengan kinerja dari Kepolisian.
Pihak kepolisian hingga kini masih belum juga mengungkap kasus penyiraman terhadap penyidik senior KPK Novel Baswedan. Salah satu kesulitannya menurut Komisioner Ombudsman Republik Indonesia Adrianus Meliala, Novel Baswedan tidak kooperatif ketika sedang diperiksa oleh penyidik terkait kasus yang menimpa dirinya.
"Dari pengakuan polisi, kelihatannya Pak Novel irit bicara. Kalau ditanya berbagai hal selalu bilangnya nanti diserahkan ke TGPF (Tim Gabungan Pencari Fakta). Jadi kesan saya bahwa (Novel) tidak kooperatif," kata Adrianus di Mapolda Metro Jaya, Selasa (13/02).
-
Kapan Air Terjun Nyarai terbentuk? Di sini, kamu bisa menikmati gemuruh air dan kolamnya yang terbentuk sejak ratusan tahun lalu.
-
Kapan Air Rumi lahir? Air Rumi, anak dari pasangan Irish Bella dan Ammar Zonni lahir pada 17 September 2020.
-
Kapan Mutiara Baswedan meraih gelar Sarjana Hukum? Ia berhasil meraih gelar Sarjana Hukum pada tahun 2020.
-
Kapan air liur anjing dianggap najis? Air liur anjing tergolong sebagai najis berat atau mughaladhah, yang artinya harus dibersihkan dengan cara yang khusus agar suci kembali.
-
Apa yang dialami Air Rumi? Momen tersebut bermula ketika Air Rumi tiba-tiba menjadi tantrum atau rewel, menyebabkan Irish Bella kebingungan karena sebelumnya hal tersebut belum pernah terjadi.
-
Kapan Purnawarman meninggal? Purnawarman meninggal tahun 434 M.
Adrianus menjelaskan, hal ini berdasarkan atas penglihatannya di dalam Berita Acara Pemeriksaan (BAP) dari penyidik yang sangat tipis.
"Dua minggu lalu kami memeriksa penyidik (kasus Novel). Kami diberikan BAP, tapi itu tipis sekali hanya 2 sampai 3 lembar. Mana ada BAP segitu, apalagi kan dia korban. Namanya korban kan ingin curhat agar kasusnya cepat selesai," ujarnya.
Lebih jelas Guru Besar Kriminologi Universitas Indonesia menegaskan, pihak kepolisian sudah menunjukkan keseriusannya dalam menangani kasus ini dengan mengerahkan ratusan penyidik. Namun, kepolisian merasa bahwa Novel masih belum percaya dengan kinerja dari Kepolisian.
"Aneh jadinya kalau Novel tidak percaya (kepada polisi). Tadi Pak Kapolda guyon ke saya, dia bilang telah mengerahkan 160 penyidik sejak kasus ini, siang dan malam mereka dilepaskan jabatan. Andai iti dihitung uang, aduh sudah berapa itu katanya, demi kasus Novel. Dia malah irit bicara dan menyerahkannya ke tim TGPF. Harusnya ada dua pihak yang kooperatif dalam rangka memberikan berbagai informasi, itu adalah Novel dan KPK. Ini kan mereka tidak kooperatif. Jadi bagaimana polisi bisa mengejar kasus kalau tidak diberi masukan," pungkasnya.
Baca juga:
Pertumbuhan selaput mata kiri belum maksimal, Novel Baswedan kembali jalani operasi
Kasus penyiraman Novel, polisi bakal hentikan pemeriksaan Lestaluhu
Dokter ahli asal Inggris akan tangani operasi lanjutan mata kiri Novel Baswedan
Polisi tunggu Novel klarifikasi tiga sketsa terduga pelaku penyiraman air keras
Polisi tegaskan Lestaluhu tak terlibat penyiraman Novel Baswedan