Ombudsman sebut video kekerasan siswa SD tampar dunia pendidikan
Ombudsman akan memastikan kejadian itu mendapatkan solusi agar tidak terjadi lagi.
Ombudsman Republik Indonesia (RI) Perwakilan Sumatera Barat (Sumbar) akan menyurati Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bukittinggi untuk mengklarifikasi kejadian dugaan kekerasan di Sekolah Dasar (SD) daerah itu. Bagi mereka, kejadian tersebut merupakan tamparan bagi dunia pendidikan.
"Kami akan meminta klarifikasi kepada Dinas Pendidikan Kota Bukittinggi. Surat akan dikirimkan setelah melakukan diskusi dengan para asisten," kata Kepala Ombudsman RI Perwakilan Sumbar Yunafri, di Padang, Senin (13/10), seperti dilansir Antara.
Klarifikasi itu, sebutnya, agar dinas bersangkutan dapat memberikan keterangan mengapa kejadian tersebut sampai terjadi. Selain itu, dia juga meminta kepastian tindakan yang akan diambil oleh Dinas Pendidikan, dan pemerintah setempat kepada sekolah yang bersangkutan.
Dia menegaskan, Ombudsman akan mencari tahu kejadian tersebut hingga tuntas. Apakah terjadi karena kelalaian guru dalam melakukan pengawasan terhadap anak sebagai peserta didik.
"Saya dengar Pemerintah Kota (Pemkot) dan Disdik telah melakukan pertemuan mengenai video itu, tapi klarifikasi ini untuk memastikan tindakan apa yang akan diambil. Sehingga bukan hanya sekedar pembahasan saja," katanya.
Permasalahan itu, sebutnya, harus diusut hingga tuntas demi kebaikan dalam sistem, dan proses pendidikan. Kejadian para siswa SD dalam video yang telah tersebar itu bagaikan tamparan bagi dunia pendidikan di Sumbar. Ombudsman akan terus menggiring hingga persoalan itu benar-benar selesai, dan menemukan solusi.
Video kekerasan para siswa SD terjadi di SD Trisula Perwari, Kota Bukittinggi. Dalam video berdurasi 1 menit 53 detik itu, terlihat beberapa siswa memakai seragam SD dalam sebuah ruang kelas.
Terlihat dalam video itu beberapa siswa laki-laki sedang memukuli dan menendang seorang siswa perempuan, secara bergantian. Siswi perempuan yang menjadi korban pemukulan tersebut, terlihat meringis kesakitan dan menangis di sudut ruangan.