Orangtua murid SD pukul teman anaknya hingga masuk rumah sakit
Pelaku tak terima anaknya disenggol sampai terjatuh oleh korban.
Seorang siswa Sekolah Dasar (SD) Negeri 9, Kota Takengon, Kabupaten Aceh Tengah, Dani Bismi Maulana (9) dipukul oleh wali murid di ruang kelas di kepala hingga harus dirujuk ke Rumah Sakit Umum Zainal Abidin (RSUZA) Banda Aceh untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.
Sebelumnya Dani Bismi Maulana sempat dirawat di Rumah Sakit Umum Datu Baru (RSUDB) Takengon. Korban mengalami sakit di kepala sebelah kiri setelah ditinju oleh pelaku. Karena korban masih mengalami kesakitan dan pening, hingga orang tua korban memutuskan untuk dirujuk ke RSUZA, Banda Aceh.
Menurut keterangan dari orang tua korban, Hamdani (36), kasus ini sudah dilaporkan pada Polres Kabupaten Aceh Tengah ada pemukulan terhadap seorang siswa yang dilakukan oleh orang tua bernama Nurdin. Kemudian kepolisian mengembalikan perkara itu untuk diselesaikan oleh pihak sekolah.
"Karena ini kejadian di sekolah, maka kasus ini dikembalikan ke sekolah untuk diselesaikan secara kekeluargaan," kata Hamdani, Kamis (16/10) di ruang IGD RSUZA Banda Aceh.
Menurut dia, Kepala SD Negeri 9 Takengon itu langsung menyambut baik kasus tersebut untuk diselesaikan secara kekeluargaan. Namun Hamdani mengaku sampai saat ini orang tua yang memukul anaknya belum pernah bertemu secara langsung untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.
"Sampai sekarang kami belum bertemu dengan yang memukul anak saya, semua sekarang penyelesaian melalui kepala sekolah dan kepala sekolah berjanji akan memfasilitasi, kemudian kami disuruh terlebih dahulu mengobati korban," ujarnya.
Adapun kronologis kejadian menurut penjelasan Hamdani, bermula anak-anak sekolah tersebut sedang berlarian di halaman sekolah. Kemudian salah seorang siswa terjatuh dan menangis setelah tersenggol oleh anaknya.
Lantas anak tersebut melaporkan pada orang tuanya saat hendak menjemput pulang sekolah sekitar pukul 13.00 WIB. Mendapatkan laporan itu, orang tua murid itu langsung menuju kelas korban yang berada di lantai 2 dalam kelas 4.
"Saat itulah Nurdin itu menanyakan pada anaknya siapa yang tolak, di situ ada 4 siswa dan ditunjuklah pada anak saya dan langsung meninju di kepala, di tangan Nurdin itu ada cincin," terang Hamdani.
Bila kasus ini tidak bisa diselesaikan secara kekeluargaan, kata Hamdani, akan kembali melaporkan pada pihak kepolisian dan ini juga janji kepala sekolah setempat.
"Kepala sekolah juga janji, kalau tidak bisa diselesaikan secara kekeluargaan, dia akan bantu laporkan kembali pada polisi," terang Hamdani.