Orangutan mati ditembaki 130 peluru, pelakunya satu keluarga
Polisi telah menetapkan 5 tersangka penembak orangutan (Pongo Pygmaeus) yang mati tertembus 130 peluru senapan angin, di Kutai Timur, Kalimantan Timur. Meski sadar perbuatan mereka melanggar hukum, namun para pelaku tetap menembaki satwa primata itu.
Polisi telah menetapkan 5 tersangka penembak orangutan (Pongo Pygmaeus) yang mati tertembus 130 peluru senapan angin, di Kutai Timur, Kalimantan Timur. Meski sadar perbuatan mereka melanggar hukum, namun para pelaku tetap menembaki satwa primata itu.
Motif kelima pelaku terbongkar. Mereka menganggap orangutan sebagai hama lantaran telah mengganggu kebun mereka berupa nanas, sawit maupun tanaman kayu gaharu yang berada di area di Taman Nasional Kutai (TNK).
-
Kenapa orangutan induk itu diduga sakit? "Jadi, induk Orangutan yang kita amankan dan selamatkan ini, kecurigaannya punya penyakit," Ari menambahkan.
-
Bagaimana orangutan menunjukkan kecerdasannya? Para peneliti mengamati bagaimana orangutan dengan cekatan menggunakan alat improvisasi dari lingkungan sekitarnya dan membangun struktur serupa untuk mendapatkan perlindungan dari hujan. Tingkat adaptasi dan pemahaman 'mengapa' ini menjadi sorotan unik dari kecerdasan orangutan.
-
Bagaimana cara tim di lapangan mengevakuasi induk Orangutan? "Tim di lapangan berhasil evakuasi induknya hari Sabtu sekitar jam 9 pagi. Tapi anaknya, saat tim mengevakuasi, memisahkan diri dari induknya dan masuk cepat ke dalam hutan," kata Kepala BKSDA Kalimantan Timur, Ari Wibawanto, dikonfirmasi merdeka.com, Senin (25/9).
-
Kapan garis keturunan Gigantopithecus terpisah dari orangutan? Garis keturunan kera besar diketahui berpisah dari sepupunya itu sekitar 12 juta-10 juta tahun lalu, kata peneliti.
-
Kapan video orangutan kurus itu viral? Viral video 28 detik memperlihatkan dua Orangutan induk dan anaknya dalam keadaan kurus beredar sejak Rabu 20 September 2023 di grup WhatsApp maupun media sosial.
-
Siapa yang mengancam kelangsungan hidup orang utan? Orang utan sering menjadi sasaran perburuan untuk diperdagangkan secara ilegal, baik sebagai hewan peliharaan maupun untuk bagian tubuh mereka yang dianggap memiliki nilai ekonomi atau medis.
Padahal, jauh sebelum mereka bermukim dan berkebun, area hutan TNK adalah habitat satwa primata yang di dalamnya memiliki hutan primer dan sekunder.
"Mereka sebenarnya tahu, melukai satwa itu melanggar undang-undang. Tapi tidak peduli," kata Kapolres Kutai Timur AKBP Teddy Ristiawan kepada merdeka.com, Sabtu (17/2).
Lima orang dalam satu keluarga, warga Desa Teluk Pandan, Kutai Timur, ditangkap Kamis (15/2) sore. Mereka ditetapkan tersangka sehari kemudian, terkait kematian Orangutan yang tertembus 130 peluru. Empat senapan angin disita sebagai barang bukti.
Kelima orang itu adalah Nasir (54), Rustan (37), Muis (36), Andi (37) dan He (13).
"Lima orang tersangka, 4 dewasa dan satu orang anak. Mereka ini satu keluarga. Nasir adalah kakek, anaknya adalah Rustan, Andi menantunya dan He cucunya. Sedangkan Muis adalah tetangga," kata ungkapnya.
Empat senapan angin, jadi bukti kesadisan kelima tersangka, yang memberondong orangutan jantan usia 5-7 tahun itu dengan ratusan peluru, hingga berakibat kematian mengenaskan.
"Mereka ini tidak tinggal di daerah terpencil sebenarnya. Jarak dari jalan raya ke rumah mereka sekitar 1-2 kilometer saja. Tidak terlalu jauh," ujar Teddy.
Polres Kutai Timur, yang dibantu Ditreskrimsus Polda Kalimantan Timur, memang gerak cepat mengungkap kasus itu, dengan cara akurat dan terukur. Termasuk, melakukan pendekatan persuasif kepada masyarakat.
"Berkaca dari kasus penembakan orangutan di Kalteng, yang terungkap dalam 20 hari. Alhamdulillah, kasus ini bisa kami ungkap dalam 7 hari," ungkap Teddy.
Teddy pun memberikan peringatan keras bagi siapa saja agar tidak lagi melukai satwa langka di hutan TNK. "Agar masyarakat tidak lagi memburu satwa-satwa yang dilindungi. Karena mereka juga butuh ruang dan tempat untuk hidup," tutup Teddy.
Baca juga:
Kronologi saat satu keluarga memburu & menembaki orangutan dengan 120 peluru
Polisi tangkap 5 orang pembunuh orangutan mati tertembus 130 peluru
Orangutan Riana di Bontang akhirnya dibawa ke rehabilitasi BOS
Anak Orangutan di Aceh Tenggara dievakuasi dalam kondisi stres berat
Kapolda Kaltim perintahkan anak buah tangkap pelaku penembakan orang utan
Jadi kebun sawit, luas hutan Taman Nasional Kutai menyusut 6.500 hektare