Organisasi lingkungan hidup: Bengkulu tak pantas dapat Adipura
Bengkulu dinilai tidak memiliki tempat pengolahan sampah yang memadai, membuat sampah masih banyak menggunung.
Pembina organisasi lingkungan hidup Ulayat Provinsi Bengkulu, Dicson Aritonang mengungkapkan Kota Bengkulu tidak pantas mendapatkan penghargaan kebersihan kota yaitu Piala Adipura.
"Kami mendapat kabar Piala Adipura telah sampai di Kota Bengkulu, dan akan ada pawai arak-arakan, tetapi kami menilai penghargaan itu tidak pantas, mengingat sampah di Kota Bengkulu masih menggunung," kata dia, seperti dikutip dari Antara, Jumat (6/6).
Di sela kegiatan yang digagas oleh Wahana Lingkungan Hidup Bengkulu pada sarasehan dengan tema 'Aksi Gunung Sampah, Selamatkan Pantai Dari Sampah', Kamis (5/6) kemarin, dia mengungkapkan, dalam hitungan minggu, bahkan sampah tak terurus mencapai skala ton.
"Bagaimana kita bisa mendapat Adipura kalau sampah menumpuk, dan ini menjadi sumber polutan penyebab penyakit," katanya.
Menurut Dicson, di kota itu tidak memiliki tempat pengolahan sampah yang memadai, sedangkan jumlah sampah yang dihasilkan setiap hari melebihi kapasitas pengolahannya.
"Sampah yang dihasilkan dari masyarakat dan pedagang di sepanjang destinasi wisata Pantai Panjang Bengkulu saja tidak terkelola, pemkot juga tidak menyediakan kontainer sampah seperti dulu, ini menimbulkan kebiasaan masyarakat membuang sampah sembarangan, belum lagi sampah dari hulu sungai yang berasal dari kabupaten lain dan bermuara di Kota Bengkulu," ucapnya.
Selain itu, bahan pertimbangan kota itu tidak pantas mendapatkan penghargaan tersebut, menurut Dicson, kota itu juga minim infrastruktur drainase, sehingga sebagian wilayah masih tergenang banjir.
"Seperti di depan Mall di Bengkulu, 15 menit saja hujan sudah banjir, begitu juga di Kecamatan Sungai Serut, Muara Bangkahulu, Kampung Melayu dan Ratu Agung," katanya.
Hal senada juga disampaikan oleh pengamat kebijakan publik, Hardiansyah mengatakan, kota itu tidak memiliki infrastruktur drainase yang tersistem.
"Seharusnya Kota Bengkulu sebagai ibu kota provinsi harus memiliki drainase primer, sekunder dan tersier, jadi bisa mengatasi banjir dan menjaga umur pakai jalan, namun kota belum memiliki itu," katanya.
Sementara itu, Kabag Humas Pemerintah Kota Bengkulu, Salahudin Yahya mengatakan, untuk memeriahkan penghargaan kota bersih yang didapat kota itu, Wali Kota, bersama masyarakat akan menggelar pawai arak-arakan Piala Adipura keliling kota.
"Rencananya pawai arak-arakan digelar pada hari Minggu besok," ujarnya.