Otto berang saat saksi ahlinya dituding terlibat kasus pembunuhan
Otto berang saat saksi ahlinya dituding terlibat kasus pembunuhan. Sidang ke-23 kasus kematian Mirna kembali diwarnai perseteruan. Ahli toksikologi forensik yang dihadirkan kubu Jessica dipermasalahkan oleh Jaksa Penuntut Umum lantaran Michael Robertson terlibat dalam konspirasi pembunuhan di Amerika awal 2000-an.
Sidang ke-23 kasus kematian Mirna kembali diwarnai perseteruan. Ahli toksikologi forensik yang dihadirkan kubu Jessica dipermasalahkan oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) lantaran Michael Robertson terlibat dalam konspirasi pembunuhan di Amerika pada awal tahun 2000-an.
Menanggapi itu, Ketua tim penasihat hukum terdakwa Jessica Otto Hasibuan tampak berang. Pasalnya informasi yang didapat jaksa kata Otto diberikan oleh ayah Mirna Darmawan Salihin ketika persidangan berlangsung.
"Itu rubbish itu, sampah! Ini mesti diusut tuntas. Ini kan diberikan oleh bapaknya Mirna tadi di persidangan. Saya enggak tahu bagaimana cara jaksa mau memercayai dokumen yang tidak asli," ungkap Otto di sela-sela persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Rabu (21/9).
Otto mengatakan, salah satu anggota timnya melihat Darmawan menyelinap memberikan berkas yang berisi berita tentang ahlinya yang bermasalah di Amerika. Kemudian oleh Jaksa informasi yang didapatkan itu langsung ditanyakan kepada ahli saat persidangan tanpa dievaluasi terlebih dahulu.
"Jaksa belum memeriksa dengan benar. Kalau tidak benar ini masuknya ke fitnah penghinaan. Apalagi ini korannya tidak jelas dari mana. Harusnya jaksa memeriksa apakah itu sudah benar atau bagaimana sebelum dibawa ke persidangan," jelas Otto.
Otto juga kecewa adanya komunikasi antara Jaksa dengan Darmawan selama persidangan berlangsung. Otto menilai hal itu merupakan sebuah pelanggaran.
"Bagaimana Darmawan bisa berkomunikasi dengan jaksa di persidangan. Saya protes keras kepada jaksa agung, enggak boleh kaya gitu verifikasi dulu baru dibawa ke persidangan. Ada apa ini, enggak boleh klarifikasi dulu," kata Otto dengan nada tinggi sambil menunjukkan berkas yang diberikan Darmawan kepada Jaksa.
"Nanti ini akan kita usut bagaimana diam-diam darmawan berkomunikasi dengan jaksa, bagaimana kredibilitas jaksa seperti itu. Kalau informasinya tidak benar gimana? Apa ini enggak jadi fitnah? Jadi harus hati hati berperkara," sambung Otto.
Tak hanya itu, Otto juga menilai perbuatan jaksa tak sepatutnya seperti itu. Sebab ada mekanisme tertentu yang harus dilakukan sebelum membawa bukti seperti tadi.
"Enggak layak jaksa melakukan hal seperti itu, enggak pantas menurut saya. Dokumen yang masuk ke persidangan kan harus disita terlebih dahulu diperiksa, diteliti pengadilan. Tapi ini belum jelas diberikan langsung kepada jaksa Melani dan langsung digunakan di persidangan," terang Otto.
Namun demikian Otto mengaku belum tahu langkah hukum yang akan dilakukan. Sebab dirinya saat ini hanya ingin fokus pada persidangan. Mengingat besok adalah kesempatan terakhir pihaknya menghadirkan saksi untuk meringankan hukuman Jessica.
"Kita fokus sama persidangan dulu, saya enggak mau buang waktu dulu," tutup Otto.