Pangdam Kasuari Minta Prajurit Fokus Jaga Keamanan Papua dari Kelompok Separatis
Panglima Daerah Militer (Pangdam) XVIII/Kasuari, Mayjen TNI I Nyoman Cantiasa meminta pasukannya agar tidak lengah dan selalu waspada. Cantiasa juga mengingatkan pasukannya untuk selalu mengutamakan keselamatan rakyat.
Panglima Daerah Militer (Pangdam) XVIII/Kasuari, Mayjen TNI I Nyoman Cantiasa meminta pasukannya agar tidak lengah dan selalu waspada. Cantiasa juga mengingatkan pasukannya untuk selalu mengutamakan keselamatan rakyat.
Pesan tersebut disampaikan Cantiasa langsung kepada pasukannya saat memeriksa kesiapan operasi (Riksiapops) 2 Kompi satuan tugas pengamanan daerah rawan Batalyon Infanteri Raider Khusus (Yonif RK) 762/Vira Yudha Sakti (VYS) Kodam XVIII/Kasuari TA.
-
Kenapa prajurit TNI menganiaya anggota KKB? Penyiksaan itu dilakukan prajurit TNI diduga kesal atas sikap Denius Kogoya yang ingin menebar teror membakar puskesmas kala itu.
-
Apa yang dilakukan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo di Papua? Pak Kapolri beliau jam 5 sudah berada di Papua, dengan Panglima TNI. Jadi beliau tidak bisa hadir, karena beliau tidak bisa hadir tentunya kita tidak mengikutsertakan para pejabat lainnya. Sehingga murni kita adalah PP Polri pada acara hari ini ya.
-
Di mana penganiayaan terhadap anggota KKB terjadi? Di Puncak Jaya, khususnya di daerah Ilaga, Gome, dimana TKP itu terjadi (penyiksaan). Kita akan usut tuntas masalah ini. Apapun yang terjadi disana akan menjadi bahan untuk proses hukum nanti,” kata Izak saat jumpa pers di Jakarta, Senin (25/4).
-
Apa yang dilakukan prajurit TNI kepada anggota KKB? Peristiwa penyiksaan yang dilakukan sejumlah prajurit TNI terhadap seorang warga Papua diduga merupakan anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) viral di media sosial.
-
Kapan Daerah Istimewa Kalimantan Barat (DIKB) dibentuk? Dilansir dari kanal YouTube Bimo K.A, Daerah Istimewa Kalimantan Barat terbentuk pada tahun 1946.
-
Siapa saja yang terlibat dalam program pemberdayaan PKK Kaltim? "Program pemberdayaan PKK terdiri dari Pokja I sampai dengan Pokja IV, itu hampir semua OPD masuk di situ. Jadi mulai dari pola asuh anak, kemudian gemar membaca, gizi, dan kesehatan. Jadi 10 program PKK di dalam sub program PKK itu lah semua OPD masuk di dalam situ,"
"Kalian tidak boleh kalah dengan mereka! Tetap waspada dan jangan lengah! Sehebat apapun pasukan, jika lengah maka 'selesai'. Lindungi, jaga, dan selamatkan rakyat kita yang jauh dan terpencil!" kata Pangdam Cantiasa di lapangan upacara Yonif RK 762/VYS, Sorong, Papua Barat, Selasa (25/5).
Dalam pemeriksaan itu, Cantiasa bukan hanya meninjau kesiapan para personel, namun juga memeriksa perlengkapan perorangan, satuan, dan alat utama sistem senjata (alutsista) pasukan.
Lebih lanjut lagi, Cantiasa juga menegaskan bahwa tugas pengamanan daerah rawan yang diemban Prajurit Yonif RK 762/VYS ini bukanlah tugas yang mudah. Untuk itu, dia berharap seluruh prajurit bisa mempertanggungjawabkan kepercayaan yang telah diberikan dengan selalu fokus terhadap ancaman keamanan dari kelompok bersenjata.
Dia mengatakan bahwa daerah rawan harus dijaga sebaik-baiknya. karena kata dia, daerah rawan merupakan wilayah NKRI yang memiliki nilai strategis bagi kedaulatan negara. Sehingga, keamanan daerah tersebut akan berpengaruh terhadap aspek pertahanan negara dan akan menjadi taruhan bagi harga diri bangsa.
"Kalian harus selalu fokus untuk menjaga stabilitas keamanan, menetralisir ancaman keamanan dari kelompok separatis bersenjata dan kelompok teroris OPM yang telah menunjukkan kebrutalannya," ujar dia.
"Kalian prajurit pilihan, tugas adalah kehormatan dan kalian harus jawab dengan tekad dan semangat untuk melakukan tugas," imbuhnya.
Cantiasa mengatakan, tujuan kelompok-kelompok tersebut melakukan berbagai aksi separatis terorisme yakni untuk memisahkan diri dari NKRI. Itulah sebabnya tindak kejahatan mereka terkoordinasi dengan baik.
"Mereka telah membunuh, menganiaya, memperkosa, membakar, dan menembak masyarakat. Tidak peduli apakah itu anak-anak, ibu-ibu atau tokoh-tokoh lainnya," katanya.
©2021 Istimewa
Pahami Medan Operasi
Cantiasa mengakui bahwa permasalahan yang terjadi di daerah operasi masih sangat kompleks. Minimnya segala akses kehidupan bermasyarakat di daerah tersebut berpengaruh terhadap sikap, pemikiran, dan cara komunikasi warga setempat. Untuk itu, dia berharap prajuritnya bisa berkomunikasi baik dengan warga setempat.
Selain itu, dia juga melihat bahwa daerah rawan berpotensi menjadi tempat lintas pelaku kejahatan dan separatisme. Dia pun berpesan agar prajuritnya bisa mengenali musuh agar tidak salah sasaran. Dia ingin, setiap prajurit bisa memahami karakteristik daerah operasi, baik itu dalam segi geografi, demografi, dan Kondisi sosial. Sehingga bisa menciptakan kondisi yang kondusif di masyarakat.
“Pahami tugas dan tanggung jawab dengan baik! Para Perwira dan Komandan harus menjelaskan ke anggotanya agar mengenali lingkungan sekitar," tegasnya.
"Kenali dirimu, kenali musuhmu! Buka komunikasi yang baik dengan masyarakat. Ingat pedoman dan amalkan 8 wajib TNI. Jangan menyakiti rakyat,"
Terakhir, dia kembali mengingatkan pasukannya untuk selalu berdoa. dia pun berharap seluruh prajurit yang mengemban tugas tersebut bisa selalu dilindungi.
"Kejadian di satuan yang bertugas di Papua dan Papua Barat agar menjadikan pelajaran. Jangan ada pelanggaran sekecil apapun. Buatlah prestasi dan senantiasa berdoa, beribadah, dekatkan diri dan libatkan Tuhan Yang Maha Esa dalam setiap penyelesaian masalah,” tutup Pangdam.
Baca juga:
Menko Polhukam: Kita Ajak Dialog Tokoh untuk Jaga Perdamaian Papua
Satgas Nemangkawi Tangkap Anggota KKB Perampas Senjata Prajurit TNI
Dandrem 172 Sebut KKB Kuasai Senpi dari Heli TNI yang Jatuh di Pegunungan Bintang
Senjata Milik 2 Anggota TNI Tewas Dibacok Diduga Dibawa Kabur ke Luar Kota
Kapolda Papua Duga KKB di Puncak Miliki 70 Senjata Api