Panglima Bahas Penggunaan Medsos, Samakan Tagar Sebagai Tema Propaganda
Ia menegaskan mau tidak mau, suka tidak suka harus diakui media sosial telah dimanfaatkan sebagai media propaganda atau media perang urat syaraf.
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto menyamakan tagar, trending topik sebagai tema propaganda. Demikian ia katakan saat membahas sejumlah isu yang sedang hangat di dalam negeri. Terutama terkait penggunaan media sosial yang kini dijadikan sebagai alat komunikasi politik.
"Media sosial menjadi alat yang mudah dan berjangkauan luas untuk melakukan berbagai gerakan sosial politik di berbagai negara," kata Panglima saat menjadi keynote speaker di webinar yang mengusung tema 'Sinergi Anak Bangsa Dalam Menjaga Keutuhan Bangsa dan Negara dari Aksi Separatisme di Dunia Maya', Sabtu (21/11).
-
Siapa menantu Panglima TNI? Kini Jadi Menantu Panglima TNI, Intip Deretan Potret Cantik Natasya Regina Ini potret cantik Natasya Regina, menantu panglima TNI.
-
Bagaimana cara Hadi Tjahjanto menyapa prajurit TNI? "Ketika berjumpa dengan Prajurit, maupun keluarga besarnya saya selalu berusaha menyapa terlebih dahulu seperti apa yang dipesankan oleh kedua orang tua saya dahulu," tulisnya dalam caption.
-
Apa yang dilakukan Rumiyati Ningsih di media sosial? Jadi Seorang Selebgram Tuh, beda banget sama suaminya yang kerja di film, Rumiyati malah asyik banget di sosmed, sekarang jadi selebgram nih.
-
Di mana Marsda TNI Deni Hasoloan lahir? Deni Hasoloan Simanjuntak lahir di Bandung, Jawa Barat, 22 Juli 1973.
-
Siapa sosok penemu ransum TNI? Pencipta ransum TNI ternyata bukanlah seorang tentara, melainkan seorang dokter.
-
Kapan Marsekal TNI Fadjar Prasetyo akan pensiun? Marsekal TNI Fadjar Prasetyo sebentar lagi akan pensiun dari jabatannya. Laki-laki yang dilantik Presiden Joko Widodo pada Rabu 20 Mei 2020 sebagai Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) ke-23 akan pensiun pada pertengahan tahun ini.
Ia menegaskan mau tidak mau, suka tidak suka harus diakui media sosial telah dimanfaatkan sebagai media propaganda atau media perang urat syaraf.
"Dengan penggunaan dan jangkauan yang luas, media sosial menjadi media yang efektif untuk melakukan perang informasi ataupun perang psikologi. Sekarang kita mengenal hastag, trending topic. Dahulu kita menyebutnya sebagai tema propaganda," tegasnya.
Panglima mengambil contoh peranan media sosial sebagai media gerakan sosial politik yakni fenomena 'Arab Spring' yang tengah terjadi di negara Timur Tengah dan Afrika Utara satu dekade lalu.
"Kekuatan mobilisasi massa melalui dunia maya khususnya facebook mampu mengguncang
Dalam kesempatan tersebut, Panglima TNI juga menyampaikan bahwa dalam beberapa minggu terakhir ini dunia maya di Indonesia diramaikan dengan beberapa isu yang cukup hangat.
"Isu-isu tersebut bila kita lihat membuat masyarakat menjadi terkotak-kotak, terpolarisasi dan dibenturkan satu sama lain. Terdapat pula narasi yang membangun ketidakpercayaan kepada pemerintah dan tidak percaya kepada berbagai upaya pemerintah untuk kepentingan rakyat," ucapnya.
Panglima mengatakan, diperlukan kesatuan pandangan dan persepsi untuk mensinergikan keselarasan dalam tindakan, kebijakan dan rencana aksi yang utuh. Menghadapi hal ini, diperlukan partisipasi lintas sektoral dan tidak mungkin hanya bisa dihadapi oleh satu instansi semata.
"Oleh karena itu, dibutuhkan langkah penanganan yang dilakukan secara komprehensif, integral dan terpadu. Diperlukan sinergi untuk negeri," imbuhnya.
Baca juga:
Panglima TNI Berapi-api Datangi 3 Markas Pasukan Elite,Teriak Komando Beri Perintah
Panglima TNI Sidak Tiga Markas Komando Pasukan Khusus TNI
Panglima TNI Rotasi Sejumlah Jenderal, Mayjen Herman Asaribab Jadi Wakasad
DPR Harap Panglima TNI Bijaksana Atas Prajurit yang Bersimpati ke Rizieq Syihab
Panglima TNI Ingatkan Hakim Militer Jaga Kehormatan dan Perilaku
Panglima TNI: Jangan Biarkan Persatuan dan Kesatuan Hilang oleh Provokasi