Panglima TNI Jamin Tak Ada Pengerahan Prajurit ke Pulau Rempang: Enggak Usah Takut
Panglima TNI Laksamana Yudo Margono meminta warga Pulau Rempang tidak perlu khawatir dengan kehadiran prajurit TNI.
Prajurit TNI yang terlibat di sana hanya pasukan yang bertugas di wilayah Batam.
Panglima TNI Jamin Tak Ada Pengerahan Prajurit ke Pulau Rempang: Enggak Usah Takut
Panglima TNI Laksamana Yudo Margono meminta warga Pulau Rempang tidak perlu khawatir dengan kehadiran prajurit TNI. Sebab, kehadiran pasukan di Rempang bisa menjadi wadah penampung masukan warga.
- Antusias Warga Saat Prajurit TNI Pulang Tugas dari Papua, Para Bocah Melambaikan Tangan
- Empat Prajurit TNI Gugur Ditembak KKB di Nduga Dapat Kenaikan Pangkat dan Santunan Rp500 Juta
- Danpuspom Pastikan Tidak Ada Prajurit TNI yang Melanggar di Rempang
- Keras, Panglima TNI Janji Hukum Berat Prajurit Pembunuh Imam Masykur & Sidang Terbuka buat Umum
"Enggak usah merasa takut, justru gunakan TNI Polri, Satpol PP dan untuk berkomunikasi. Tanya lah mungkin sebagai sarana berkomunikasi. Untuk memberikan penyuluhan tentang yang ada di situ,"
kata Yudo kepada wartawan di Batam, Kepulauan Riau, Selasa (19/9).
merdeka.com
Menurutnya, warga bisa melaporkan ke petugas apabila terjadi hal rawan atau membahayakan. Yudo mengatakan, tujuan petugas dikerahkan untuk menjaga situasi keamanan tetap kondusif
"Saya yakin semua masyarakat berharap situasi kondusif. Kan kemarin menteri-menteri juga sudah pada rapat untuk menyelesaikan itu,"
kata Yudo.
Selain itu, Yudo mengatakan pihaknya tidak mengerahkan pasukan tambahan. Adapun prajurit TNI yang terlibat di sana hanya pasukan yang bertugas di wilayah tersebut.
Pasukan itu dikerahkan tas permintaan bantuan pengamanan dari BP Batam maupun Pemkot Batam di Pos 2.
"Tidak ada. Di sini yang ada adalah pasukan yang diminta kodim, ada korem ada ini. Jadi tidak ada perintah pengerahan pasukan,"
papar Yudo Margono.
Bahkan, Yudo memerintahkan Komandan Pusat Polisi Militer (Puspom) TNI Marsekal Muda Agung Handoko ke lokasi kejadian sejak kerusuhan pecah di Pulau Rempang untuk memastikan ketidakterlibatan TNI.
"Jangan sampai TNI terlibat. sehingga saya kirim, baru kemarin dia (Danpuspom TNI) pulang. Sehingga kita kerahkan Puspom TNI untuk mengawasi itu. Sehingga saya berharap semoga tidak ada pasukan TNI yang arogan untuk itu," kata dia.