Panglima TNI: Pembebasan WNI tunggu pemerintahan Filipina yang baru
Panglima TNI: Kita hanya bersandar kepada Pemerintah Filipina, koordinasi saja dengan Filipina.
Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo memastikan proses pembebasan Warga Negara Indonesia (WNI) Anak Buah Kapal yang disandera kelompok bersenjata Filipina masih terus dilakukan. Proses negosiasi antara pemerintah Indonesia dan Filipina dengan kelompok bersenjata masih terus berjalan.
Gatot menuturkan, proses pembebasan ketujuh sandera terkendala pergantian pemerintahan Filipina. Jadi, Indonesia masih harus sabar menunggu perkembangan selanjutnya.
-
Bagaimana wanita tersebut dimakamkan? Berdasarkan hasil penelitian kerangka, tinggi wanita tersebut sekitar 152 cm. Kerangkanya ditemukan berbaring telentang di samping kerangka suaminya, namun yang mengejutkan para ilmuwan, bagian atas kepalanya hilang.
-
Apa yang dilakukan Syahrini di Jakarta? Tidak ada perubahan, Syahrini selalu terlihat anggun dan menenangkan sekali.
-
Apa yang terjadi pada pemobil wanita di Jakarta Selatan? Sebuah video memperlihatkan seorang wanita dibuntuti oleh rombongan begal. Kejadian tersebut terjadi di Bukit Duri, Tebet, Jakarta Selatan.Wanita berkerudung yang baru saja keluar dari minimarket diikuti oleh pemotor yang berusaha untuk menghentikan mobilnya.
-
Kenapa Laskar Wanita Indonesia (LASWI) dibentuk? Ia berhasil menggerakkan kaum perempuan untuk membantu para pejuang pria yang kewalahan.
-
Kapan Adi Suryanto meninggal? Kabar duka datang dari salah satu instansi pemerintah, Lembaga Administrasi Negara (LAN). Kepala LAN, Prof Dr. Adi Suryanto, meninggal dunia di Yogyakarta pada Jumat (15/12).
-
Kapan Wibowo Wirjodiprodjo meninggal? Di akhir hidupnya, Ari dan Ira Wibowo menceritakan bahwa sang ayah pergi dengan tenang, tanpa rasa sakit, dan dikelilingi oleh keluarga tercinta.
"Pemerintah Filipina baru ada pergantian pemerintahan 30 Juni yang lalu, jadi semuanya menunggu," kata dia kepada wartawan di Balai Sudirman, Jakarta Selatan, Rabu (6/7).
Gatot menegaskan, sejak awal proses pembebasan sandera, Indonesia selalu menghormati dan mengandalkan pada pemerintahan Filipina. Indonesia membantu dengan mengirimkan intelijen dan menyampaikan informasi terkini sebelum dilakukan pembebasan.
"Kita hanya bersandar kepada Pemerintah Filipina, koordinasi saja dengan Filipina," katanya.
Seperti diketahui, Gatot telah memastikan 7 WNI yang disandera kelompok bersenjata Filipina dalam kondisi selamat. Keberadaan mereka diprediksi berpindah-pindah. Gatot memperkirakan seluruh sandera saat ini berada di Jolo, Kepulauan Sulu. TNI dan pemerintah Indonesia terus berupaya membebaskan ketujuh sandera tersebut.
Sebelumnya, Presiden Filipina, Rodrigo Duterte sudah mendapat tantangan besar setelah warga negara asing berulang kali diculik di sisi selatan perairan negaranya.
Duterte berjanji mengatasi penculikan kelompok militan, biasanya oleh Abu Sayyaf, sebagai prioritas kebijakan keamanannya kelak. Dia mengatakan penculikan warga asing tidak bisa ditoleransi.
"Akan tiba waktunya bagi saya untuk berhadapan langsung dengan Abu Sayyaf," kata Duterte seperti dilansir Channel News Asia, Jumat (25/6).
Mantan Wali Kota Davao ini mengucapkan ancaman tersebut seusai menjenguk wanita korban penculikan Abu Sayyaf di Ibu Kota Manila. Di saat bersamaan, pemerintah Indonesia telah mengumumkan adanya tujuh anak buah kapal diculik di dekat Kepulauan Sulu.
Duterte mengaku prihatin karena banyak orang jadi korban aksi kelompok teroris di wilayah selatan negaranya. "Penculikan ini harus dihentikan," kata Duterte.
(mdk/noe)