Panglima TNI perintahkan Korem hingga Koramil bantu polisi jaga 112
Menurut Gatot, lebih baik membaca Alquran, zikir dan tausiah dilakukan di masjid masing-masing. Kegiatan yang baik itu, lanjut Gatot, harus dibimbing para ulama atau dewan masjid.
Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo menghormati Ketua Umum Muhammadiyah Haedar Nashir, Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan juga Rais 'Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Ma'ruf Amin yang melarang umat untuk tak ikut dalam aksi 112 di Masjid Istiqlal. Sebab kegiatan tersebut berbau politik.
"Terkait 112, saya ditelepon diprotes kenapa Panglima acara ulama tidak ikut. Kita harus benar-benar harus paham untuk tidak ikut-ikutan acara yang berbau politik," ujar Gatot saat konferensi pers soal aksi 211 bersama Kapolri Jenderal Tito Karnavian di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (10/2).
Menurut Gatot, lebih baik membaca Alquran, zikir dan tausiah dilakukan di masjid masing-masing. Kegiatan yang baik itu, lanjut Gatot, harus dibimbing para ulama atau dewan masjid.
"Kegiatan yang mulia tersebut lebih baik dilakukan di masjid masing-masing. Saya yakin lebih cepat dikabulkan," jelas Gatot.
Dia menegaskan, sudah memerintahkan jajarannya untuk membantu pihak kepolisian jika imbauan tersebut tak diindahkan dan terjadi hal-hal yang tak diinginkan. Gatot mengatakan pergunakan pesta demokrasi tersebut dengan bergembira.
"Saya sudah perintahkan Komando Resort Militer (Korem), Komando Distrik Militer (Kodim), Komando Rayon Militer (Koramil) untuk mendukung bantu pihak kepolisian. Agar bangsa ini tenang," ungkap Gatot.