Panglima TNI: Tak boleh sejengkal pun wilayah NKRI dicaplok!
Kementerian Luar Negeri Indonesia mengatakan pembangunan yang dilakukan Timor Leste di daerah sengketa di Kupang.
Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo menegaskan tidak ada wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dicaplok oleh Timor Leste. Menurutnya, anggota selalu siaga menjaga perbatasan.
"Enggak ada itu (pencaplokan). Di undang-undang ada kok," ujarnya saat ditemui dalam pembukaan pertandingan sepak bola antara PS TNI Piala Jenderal Sudirman melawan PS TNI Wira Malindo di Stadion Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Selasa (19/1).
Gatot mengatakan, perbatasan wilayah Indonesia tidak boleh diambil sejengkal pun oleh negara-negara tetangga. "Tanyakan kepada luar negeri, menteri dalam negeri. Saya hanya menjaga perbatasan. Yang di dalam yang dijaga oleh TNI nggak ada kok, kita menjaga tidak boleh ada boleh sejengkal pun," tuturnya.
Sebelumnya, beredar kabar, Timor Leste mengklaim daerah yang selama ini masih bersengketa. Daerah itu merupakan Noel Besi-Citrana, Desa Netamnanu Utara, Kecamatan Amfoang Timur, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur.
Dari kabar yang beredar disebutkan Timor Leste telah mendirikan secara permanen sejumlah bangunan di wilayah tersebut, seperti kantor pertanian, serta balai pertemuan. Selain itu, ada juga tempat penggilingan padi yang ikut dibangun negara pecahan Indonesia tersebut di wilayah sengketa.
Kementerian Luar Negeri Indonesia mengatakan pembangunan yang dilakukan Timor Leste di daerah sengketa di Kupang, NTT merupakan kasus lama. Diungkapkan juru bicara Kemlu Arrmanatha Nasir, pembangunan tersebut dilakukan oleh pihak Timor Leste pada 2008 dan 2012.
"Saat ini sedang berlangsung perundingan perbatasan antara Indonesia dan Timor Leste, segmen batas barat yang sedang dirundingkan Noel Besi-Citrana, dan Bridjael Sunan-Oben," ungkap pria akrab disapa Tata itu kepada merdeka.com melalui sambungan telpon, Senin (17/1).