Pansel KPK soal 'stabilo merah': Masak kita milih yang kayak gitu
Pansel KPK menegaskan tidak asal melakukan seleksi calon pimpinan KPK.
Panitia seleksi calon pimpinan KPK menanggapi pernyataan Kabareskrim Komjen Pol Budi Waseso soal ada capim KPK yang stabilo merah diloloskan oleh pansel. Pansel KPK menegaskan tidak asal melakukan seleksi.
"Kalau saya sih mengatakan bahwa kalau yang distabilo merah kalau sampai terpilih tanggungjawab dalam artian kalau tingkat berat ringannya yang merah sejauh mana, kalau saya orang pidana bisa memahami betul bahayanya sejauh mana. Apakah bisa jadi tersangka. Saya pikir kalau saksi saja malu lah. Jadi saksi kan bisa jadi tersangka juga. Masak kita milih yang kayak gitu," kata anggota Pansel KPK Yenty Garnasih di Gedung Setneg, Jakarta, Jumat (27/8).
Pihaknya juga melakukan penelurusuran rekam jejak para calon pimpinan KPK. Termasuk melihat juga data-data dari Kepolisian.
"Catatan merah ya, sebagai orang pidana saya akan melihat catatan merah itu berkaitan dengan apa, apakah yang bersangkutan ada potensi mungkin berkaitan dengan kasus lain. Kasus lain ada pelaku utama. Catatan merah apakah ada proses hukum yang dianya sendiri pernah disidik atau kasusnya naik ataukah hanya sekadar catatan-catatan KTP, alamat," jelas Yenty.
"Catatan polisi ya potensial bagi kita. Misalnya kita pilih terus dijadikan tersangka itu kan kita tidak mau menginginkan itu. Tapi saya tidak mau mengatakan apakah ada atau siapa yang bercatatan merah karena itu tidak boleh disampaikan," tandasnya.
Sebelumnya diketahui, Kabareskrim Komjen Budi Waseso menegaskan, penelusuran yang dilakukan itu merupakan kegiatan resmi Polri. Data-data yang diserahkan kepada pansel KPK juga otentik dan bukan opini.
"Kalau tidak dianggap bagaimana? Memang permintaan (pansel) ke kami cuma mainan? Jadi, jangan sekadar formalitas," tegas Budi Waseso.
Waseso tidak ingin disalahkan jika suatu saat ada capim yang bermasalah atau memiliki catatan pidana diloloskan pansel, kemudian diusut Bareskrim. Menurutnya, dari awal Bareskrim sudah memberikan catatan dan rekam jejak para capim sesuai yang dimintakan pansel.
"Saya sudah bilang kan dari awal, jika nanti saya mengusut penegakan hukum jangan seolah-olah disebut kriminalisasi. Teman-teman juga tolong catat itu," tegasnya.
"Jangan nanti saya yang dituduh kriminalisasi, rekayasa, tidak, bukan begitu," pungkas Budi Waseso.