Para pengendara ini ogah ditilang dan aniaya polisi
Padahal mereka terbukti melakukan pelanggaran lalu lintas.
Sebagai pengendara diwajibkan untuk mematuhi peraturan lalu lintas. Jika melanggar, bakal dikenakan sanksi.
Kendati mengetahui sanksi tersebut, faktanya masih banyak pengendara yang bandel melakukan pelanggaran. Ketika ditilang sebagian dari pengendara malah marah karena ogah dikenakan sanksi.
Bahkan, ada yang berani melakukan penganiayaan kepada polisi akibat hal itu. Berikut deretan para pengendara yang menolak ditilang dan aniaya polisi.
-
Kapan pantun palang pintu dilantunkan? Pantun palang pintu Betawi biasanya digunakan dalam acara pernikahan atau pertunangan sebagai bagian dari tradisi adat Betawi.
-
Apa yang diungkapkan oleh pantun lamaran lucu? Pantun lamaran lucu merupakan salah satu bentuk ekspresi kreatif dan menggemaskan dalam menyatakan perasaan cinta.
-
Kapan Jalur Lingkar Barat Purwakarta dibangun? Sebelum dibangun jalan lingkar pada 2013, Kecamatan Sukasari yang berada paling ujung di Kabupaten Purwakarta aksesnya tidak layak.
-
Kapan Alun-alun Puspa Wangi Indramayu diresmikan? Sebelumnya alun-alun ini diresmikan pada Jumat (9/2) lalu, setelah direnovasi sejak 19 Mei 2021.
-
Kapan Luweng Wareng terbentuk? Gua ini terbentuk ribuan tahun lalu akibat proses geologi amblasnya tanah dan vegetasi yang ada di atasnya ke dasar bumi.
-
Kapan Upacara Kukhuk Limau dilakukan? Mengutip situs kebudayaan.kemdikbud.go.id, ada dua rangkaian upacara untuk mengiringi kehamilan yaitu Kukhuk Limau yang dilaksanakan pada usia kandungan 5 sampai 8 bulan terhitung sejak sang ibu berhenti haid.
Kesal ditilang, pengendara mobil di Palembang tonjok Polantas
Andika (30), seorang pengendara mobil di Palembang nekat menonjok anggota Polantas. Dia kesal karena kena tilang polisi akibat melanggar lalu lintas. Anggota yang menjadi korban bernama Bripka Rahmat Hidayat mengalami lebam di kening dan telinga.
Kejadian itu berawal saat pelaku melanggar lalu lintas ketika berkendara di Simpang Sekip, Jalan Jenderal Sudirman, Palembang, Jumat (22/4) pukul 10.30 WIB. Melihat itu, polisi yang bertugas menghentikan mobil pelaku untuk memeriksa kelengkapan surat-surat kendaraannya dan berujung penilangan.
Ternyata, sanksi tilang tersebut ditolak pelaku. Dia kemudian mencaci-maki petugas. Keduanya sempat beradu argumen. Puncaknya, pelaku tersulut emosi langsung melepaskan tinju ke kening dan telinga korban. Keduanya kemudian dilerai warga yang melihat kejadian.
Pelaku yang tinggal di Desa Sungai Lebung, Kecamatan Pemulutan, Kabupaten Ogan Ilir, itu akhirnya digiring ke kantor polisi beserta satu unit mobil minibus nomor polisi BG 1765 QP.
"Dia marah-marah sama saya karena ditilang, padahal memang melanggar. Lihat kening sama telinga saya luka lebam karena tadi dipukulnya," ungkap Bripka Rahmat, Jumat (22/4).
Sementara itu, Kapolsek Ilir Timur I Palembang Kompol Zulkarnain mengungkapkan, pelaku saat ini masih menjalani pemeriksaan penyidik termasuk korban dan sejumlah saksi mata.
"Tadi diantar petugas ke mapolsek, sekarang masih kita periksa," pungkasnya.
Marah ditilang, ABG serang polisi pakai celurit
Kepolisian Resor Magelang Kota mengamankan seorang pemuda berinisial AS (16) warga Kampung Sanden, Kelurahan Kramat Selatan, Kota Magelang. Dia diamankan setelah mencoba menyerang dua anggota Satlantas Polres Magelang Kota saat hendak ditilang.
"Pelaku kami amankan. Dia menyerang dua anggota Satlantas yang menghentikannya karena melanggar peraturan lalu lintas," kata Kapolsek Magelang Utara Kompol Dyah Wuryaning Hapsari, Kamis (6/2).
Peristiwa ini bermula ketika AS mengendarai sepeda motor di Jalan A Yani Kota Magelang, Rabu (5/2). AS yang tidak memakai helm, dihentikan oleh dua anggota Satlantas, yakni Aipda Tri Atmoko dan Brigadir Wiwid Ariwibowo.
"Tidak ada SIM maupun STNK, kemudian sepeda motor milik AS diamankan di Pos Polisi Menowo. Tersangka juga disarankan supaya mengambil STNK yang ketinggalan di rumah," katanya.
Tetapi bukannya mengambil STNK di rumah yang tak jauh dari tempat tilang, AS justru mengambil sebilah sabit untuk menyerang dua anggota satlantas tersebut.
Beruntung ada beberapa anggota di Pos Pol Menowo yang ikut membantu sehingga serangan AS bisa dilumpuhkan. AS pun dibekuk dan dibawa ke Mapolsek Magelang Utara.
"Setelah dilakukan pemeriksaan pada Rabu malam, pelaku kemudian diserahkan ke Mapolres Magelang Kota. Petugas juga mengamankan barang bukti berupa sebilah sabit," ujar dia.
Tak mau ditilang, anggota TNI adu mulut dengan polisi di Palmerah
Perselisihan antara anggota Polisi dan personel TNI kembali terjadi. Kali ini, terjadi di kawasan Palmerah, Jakarta Barat.
Awalnya, sekitar Pukul 22.00 WIB, seorang pengendara motor dihentikan oleh Polantas di lampu merah Palmerah. Sebab, pengendara itu melanggar lalu lintas dengan berbelok langsung. Padahal ada tanda dilarang belok.
Tak terima diberhentikan, pengendara itu kemudian mengaku seorang anggota TNI. Tapi sang polisi tetap ngotot ingin menilang. Adu mulut dan saling maki pun terjadi.
Pantauan merdeka.com, anggota Polantas sempat tersulut dan ingin memukul helm yang dipegang ke pengendara motor itu. Namun dipisahkan oleh anggota polisi lainnya. Pengendara itu kemudian dibawa ke Polsek Palmerah. Tapi perdebatan masih saja terjadi.
"Kalau malaikat Izrail mau manggil, mati," kata seorang anggota polisi yang berdebat dengan pengendara itu, Selasa (2/2).