Partisipasi peserta vaksin Campak dan Rubella di Bekasi dan Depok rendah
Tingkat partisipasi peserta vaksin campak dan rubella kaum urban di Jawa Barat (Jabar) lebih rendah, dibandingkan dengan wilayah pedesaan. Hal ini dibuktikan saat Dinkes Jabar menghimpun peserta vaksin.
Tingkat partisipasi peserta vaksin campak dan rubella kaum urban di Jawa Barat (Jabar) lebih rendah, dibandingkan dengan wilayah pedesaan. Hal ini dibuktikan saat Dinkes Jabar menghimpun peserta vaksin.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat Dodo Suhendar mengatakan, salah satunya yakni tingkat partisipasi warga kota dan kabupaten penyangga DKI Jakarta terhadap program tersebut. Menurutnya secara keseluruhan Jawa Barat hampir mencapai target pemberian vaksin campak dan rubella, yakni 94,6 persen dari target 95 persen penduduk usia 9 bulan sampai 15 tahun.
"Tapi justru yang mudah divaksin itu yang di daerah. Kalau di kota seperti Depok dan Bekasi masih rendah. Kalau di daerah mudah karena orang satu imunisasi ikut, tapi kalau di kota tidak begitu," katanya di Bandung, Kamis (5/10).
Para petugas Puskesmas di setiap daerah di Jawa Barat pun akan menyisir daerahnya, dari pintu ke pintu, untuk memberikan vaksin kepada anak yang belum mendapatkan. Sebab waktu pemberian vaksin masih tersisa sampai 14 Oktober 2017.
Dia mengatakan, sampai saat ini daerah yang belum mencapai target adalah Kabupaten Bogor, Kabupaten Bekasi, Kota Bekasi, Kota Depok, Kota Cimahi dan Kabupaten Bandung. Selain kurangnya pemahaman soal pentingnya vaksin adalah ketakutan sebagian warga terhadap vaksin, setelah mendengar kabar mengenai reaksi beberapa orang setelah divaksin. Hal tersebut dapat diatasi dengan klarifikasi menteri kesehatan atau ahli lainnya mengenai vaksin ini.
Ada juga sejumlah warga yang memiliki pemahaman yang berseberangan dalam penggunaan vaksin, baik secara ajaran agama atau pengetahuan pribadinya. Hal tersebut dapat diatasi dengan melibatkan ahli agama dan kesehatan.
Berdasarkan data Kementerian Kesehatan, terdapat 12.112.185 warga yang harus divaksinasi campak dan rubella. Namun berdasarkan data terbaru Pemprov Jabar, terdapat 12.045.493 orang yang harus divaksinasi. Sedangkan hingga Kamis (5/10), 11,33 juta orang telah divaksin dalam waktu dua bulan.
Kepala Perwakilan UNICEF Pulau Jawa, Arie Rukmantara mendorong Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk melakukan pemerataan pemberian vaksinasi campak dan rubella, walaupun telah mencapai target.
"Walaupun sudah mencapai target secara nasional, tapi kita tidak bisa puas sampai situ. Kita harus pastikan jika di satu desa sembilan dari sepuluh anak sudah divaksin, di desa yang lama pun harus sama. Juga di daerah lainnya," katanya.