Pascagempa Banten, Kemensos Kerahkan Kampung Siaga Bencana dan Tagana
Agus menjelaskan, KSB bergerak cepat membantu evakuasi, mengatur rute evakuasi, memastikan mereka bergerak ke titik lokasi yang aman di ketinggian, dan memberikan penyuluhan ke titik pengungsian setelah ada informasi potensi tsunami telah berakhir pada 21.35 WIB.
Kementerian Sosial merespon cepat gempa bumi di Banten dengan mengerahkan 11 Kampung Siaga Bencana (KSB) dan Taruna Siaga Bencana (Tagana) Provinsi Banten.
"Merespon cepat bencana gempa bumi berkekuatan magnitudo 7.4 yang kemudian dimutakhirkan berkekuatan magnitudo 6,9, maka personel Tagana telah bergerak melakukan evakuasi warga dari wilayah pesisir pantai menuju ke tempat yang lebih tinggi," kata Menteri Sosial RI Agus Gumiwang Kartasasmita dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (3/8).
-
Di mana gempa Bantul berpusat? Gempa bumi yang berpusat di Kabupaten Bantul menjadi sebuah alarm pengingat tentang keberadaan zona subduksi yang masih aktif di wilayah selatan Pulau Jawa.
-
Di mana situs Banten Girang berada? Lalu, ada juga situs Banten Girang yang berbentuk gua dan merupakan peninggalan Kerajaan Sunda saat masih menguasai Banten, sebelum berdirinya Kesultanan Surosowan tahun 932 dan 1030 masehi.
-
Apa dampak yang ditimbulkan gempa Bantul? Gempa M 6,4 Bantul berdampak pada sejumlah kerusakan. Fakta di Balik Gempa M 6,4 yang Guncang Bantul, Alarm Megathrust?
-
Kapan gempa Bantul terjadi? Pada Jumat (30/6) malam pukul 19.57, wilayah Bantul dan sekitarnya diguncang gempa dengan magnitudo M 6,4.
-
Bakat apa yang dimiliki Gempi? Gempita Nora Marten saat ini telah menginjak usia 9 tahun. Bagi mereka yang telah mengikuti perjalanan hidupnya sejak bayi hingga sekarang, tentu tidak percaya melihatnya tumbuh sebesar ini. Walaupun usianya masih muda, Gempi menunjukkan bakat yang luar biasa.
-
Kapan Gege meninggal? Joe atau Juhana Sutisna dari P Project mengalami duka atas meninggalnya putra kesayangannya, Edge Thariq alias Gege, pada pertengahan Mei 2024.
Demikian pula Tagana di wilayah lainnya yang terdampak gempa juga telah bersiaga yakni 37 Tagana Kota Serang, 200 Tagana Pandeglang, 65 Tagana Kabupaten Serang, 30 Tagana Lebak, 35 Tagana Lampung Selatan, 20 Tagana BAndar Lampung, dan 25 Tagana Bengkulu.
"Untuk di Pandeglang melalui KSB yang dibentuk setelah tsunami Selat Sunda, sesaat setelah gempa terjadi secara efektif telah membantu masyarakat," ujarnya.
Agus menjelaskan, KSB bergerak cepat membantu evakuasi, mengatur rute evakuasi, memastikan mereka bergerak ke titik lokasi yang aman di ketinggian, dan memberikan penyuluhan ke titik pengungsian setelah ada informasi potensi tsunami telah berakhir pada 21.35 WIB.
KSB tersebut adalah KSB Cigeulis, KSB Sumur, KSB Angsana, KSB Pagelaran, KSB Cibitung, KSB Panimbang, KSB Cibaliung, KSB Carita, KSB Sukaresmi, KSB Sidamukti dan KSB Labuan.
"Saat ini 200 Tagana Pandeglang bersiaga dan berkoordinasi dengan pihak kecamatan dan aparat desa setempat. Mereka mulai mengidentifikasi kerusakan rumah dan bangunan, serta memastikan korban yang terdampak," jelasnya
Agus menambahkan, pihaknya juga segera mengirimkan kebutuhan dasar untuk warga terdampak bencana gempa. Bantuan kebutuhan dasar dikirimkan dari Gudang Logistik Regional milik Kemensos di Bekasi.
Direktur Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial Harry Hikmat menambahkan untuk tahap pertama ini dikirimkan bantuan berupa 500 Tenda Gulung, 500 lembar selimut, 800 makanan siap saji, 300 paket lauk pauk, 20 ribu bungkus mie instan.
Selain itu, lanjut Dirjen, Dinas Sosial Provinsi Banten malam ini sudah mulai mendistribusikan bantuan darurat berupa tenda, makanan siap saji, perlengkapan anak dan keluarga.
"Bantuan tersebut akan didistribusikan kepada korban yang rumahnya mengalami rusak berat dan mengungsi seperti yang dialami warga di Kecamatan Mandalawangi, Kecamatan Carita dan kecamatan lain yang terdampak parah di Pandeglang maupun di kabupaten lain yg terdampak," tutur Dirjen.
Sementara itu Anggota KSB Cigeulis, Sukron Suryanto menjelaskan pihaknya mengevakuasi warga Desa Banyuasih Kecamatan Cigeleuis untuk mengungsi ke Desa Karang Bolong Kecamatan Cigeleuis. Pada saat yang sama, KSB juga mengungsikan Warga Desa Citereup Kecamatan Panimbang ke Desa Tarumanagara dan Desa Cigeleuis Kecamatan Cigeleuis.
Sementara itu Lia Rahmawati, Tagana Kota Serang yang sedang KKN di Desa Sumber Jaya Kecamatan Sumur menceritakan sesaat setelah gempa terjadi ia bersama teman-teman KKN dan warga saling bahu-membahu melakukan evakuasi warga Desa Sumber Jaya, Kecamatan Sumur.
"Warga melewati hutan menuju ke Hunian Sementara (Huntara) Sumber Jaya. Warga membawa tas, karpet, selimut, makanan, tikar gulung. Mereka ada yang berlarian dan ada juga yang menggunakan sepeda motor," tuturnya.
Lia menuturkan hingga Jumat malam pukul 23.00 WIB, warga berkumpul di mushalla dan tanah lapang yang ada di Huntara Sumber Jaya. Di Huntara ini saat ini juga masih tinggal sejumlah warga yang terdampak tsunami Selat Sunda beberapa waktu lalu.
Seperti diketahui Badan Meterologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan bahwa telah terjadi gempa magnitudo 6.9 pada pukul 19.03 WIB yang berlokasi 147 km barat daya Sumur, Banten. Peringatan dini tsunami yang disebabkan gempa berakhir pada pukul 21.35 WIB.
Baca juga:
BNPB Dampak Gempa Banten: Ribuan Orang Mengungsi dan 1 Orang Meninggal
Pascagempa Banten, Kepala BNPB Tinjau Kondisi di Pandeglang
Peringatan Tsunami Berakhir, Warga Pandeglang Pilih Tidur di Bukit
Gempa Banten, Puluhan Rumah Warga Pandeglang Ambruk
Presiden Jokowi Rasakan Gempa di Halim saat Menuju Istana