Pasien Positif Corona di Banyuwangi Bertambah 1, Total jadi 4 Orang
Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Banyuwangi, dr Widji Lestariono, mengatakan, pasien terkonfirmasi nomor 4 tersebut adalah warga berusia 82 tahun dari Kecamatan Singojuruh.
Pasien positif terinfeksi virus corona (Covid-19) di Banyuwangi bertambah 1 orang. Total saat ini sudah ada 4 pasien positif di Banyuwangi, di mana satu di antaranya sembuh dan satu lainnya meninggal. Adapun yang dalam perawatan dua orang.
Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Banyuwangi, dr Widji Lestariono, mengatakan, pasien terkonfirmasi nomor 4 tersebut adalah warga berusia 82 tahun dari Kecamatan Singojuruh.
-
Kenapa Banyuwangi mendapatkan insentif lagi? Ini merupakan kali kedua mereka mendapatkan insentif karena dinilai sukses menekan laju inflasi serta mendongkrak kesejahteraan masyarakat.
-
Apa yang diserahkan oleh Presiden Jokowi di Banyuwangi? Total sertifikat tanah yang diserahkan mencapai 10.323 sertipikat dengan jumlah penerima sebanyak 8.633 kepala keluarga (KK).
-
Bagaimana Banyuwangi menjaga inflasi? Salah satu programnya adalah menjamin ketersediaan bahan pangan melalui intervensi kepada petani hingga perbaikan jalan yang menjadi akses distribusi hasil pertanian.
-
Bagaimana cara Banyuwangi memanfaatkan insentif tersebut? “Sesuai arahan Bapak Wakil Presiden, kami pergunakan insentif ini secara optimal untuk memperkuat program dan strategi penghapusan kemiskinan di daerah. Kami juga akan intensifkan sinergi dan kolaborasi antara pemkab dan dunia usaha. Dana ini juga akan kami optimalkan untuk kegiatan yang manfaatnya langsung diterima oleh masyarakat,” kata Ipuk.
-
Apa yang dibangun di Banyuwangi? Pabrik kereta api terbesar se-Asia Tenggara, PT Steadler INKA Indonesia (SII) di Banyuwangi mulai beroperasi.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
Dia menjelaskan, pasien tersebut sebelumnya merupakan pasien salah satu dokter di rumah sakit di Surabaya, karena mengalami gangguan saluran kencing. Kemudian, ketika di Banyuwangi, pada 16 April 2020, pasien tersebut memeriksakan diri ke salah satu dokter.
Karena khawatir ada gangguan yang lebih parah, lanjut dia, yang bersangkutan memutuskan untuk langsung kontrol ke dokternya di Surabaya, yang memang sudah mengetahui riwayat medisnya sejak awal. Setelah dibawa ke salah satu rumah sakit di Surabaya, diputuskan akan ada tindakan medis ke pasien tersebut.
"Nah, prosedur di saat pandemi saat ini, sebelum tindakan medis memang harus dites terkait Covid-19, dan ternyata positif berdasarkan uji spesimen PCR. Sore tadi kami dikabari dari Surabaya," ujar Rio, sapaan akrab dr Widji Lestariono.
Berdasarkan kronologi dari keterangan keluarga, selama dirawat di salah satu rumah sakit di Surabaya lantaran gangguan saluran kencing tersebut sejak 17 April, pasien dijenguk oleh sopir dan puteranya dari Jakarta.
"Jadi posisi saat ini kita belum mengetahui sumber penularannya. Tapi sesuai protokol, kami tracing kontak dekat pasien tersebut di Banyuwangi. Malam ini kami data semua kontak dekat, termasuk keluarga, dan akan dilakukan langkah-langkah sesuai protokol kesehatan, termasuk rapid test. Kontak dekat juga kami minta melakukan isolasi," ujar dokter alumnus Universitas Airlangga tersebut.
(mdk/hrs)