Pasutri berkelahi saling lempar toples dan abu, si suami tewas
Perkelahian disebabkan kopi. Suami meminta dibuatkan kopi tapi istri menolak.
Kali ini pertengkaran Ngabdi (69) dengan istrinya, Sumini (55), berakhir dengan malapetaka. Pria warga Desa Turi, Kecamatan Panekan, Kabupaten Magetan, Jawa Timur, itu tewas dalam perkelahian fisik dengan istrinya sendiri.
"Laporannya sudah masuk. Itu (pasutri) memang sering bertengkar, tapi kali ini ada yang tewas, suaminya yang tewas karena didorong lalu jatuh," kata petugas jaga Polsek Panekan, Aiptu Suwono, saat dihubungi merdeka.com, Senin (15/09).
Suwono menjelaskan, peristiwa itu terjadi pada Minggu (14/09) sore sekitar pukul 15.00 WIB. Keluarga korban melaporkan kasus kepada polsek dan langsung dilakukan pemberkasan. Tapi Suwono tidak bisa mengungkap detail hasil penyelidikan.
Berdasar informasi yang dihimpun, kejadian itu bermula saat Ngabdi dan Sumini pulang dari sawah. Ngabdi masuk rumah, lalu meminta istrinya membuatkan kopi. Bukannya menuruti permintaan suami, Sumini menolak permintaan itu karena alasan lelah pulang dari sawah.
Ngabdi lalu marah dan melempar istrinya dengan toples berisi gula pasir. Menerima lemparan itu, Sumini tak terima lalu melawan dengan melempar balik suaminya dengan abu sisa pembakaran kayu di dapur.
Duel suami-istri itu berlanjut sampai ke pekarangan rumah. Keduanya terlibat saling dorong hingga akhirnya Ngabdi terjatuh. Pria yang memiliki riwayat sakit jantung itu pingsan. Tetangga yang menyaksikan kejadian itu langsung membawanya ke puskesmas setempat.
Sayangnya, nyawa Ngabdi tidak tertolong saat sampai di puskesmas. Jenazah Ngabdi langsung dirujuk ke RSUD Sayidiman di Magetan untuk diautopsi. Kasus ini kini masih didalami polisi.