Patung Pancoran dimandikan
Patung Pancoran di Jakarta Selatan dibersihkan. Lima unit mobil pemadam kebakaran dikerahkan.
Lima unit mobil pemadam kebakaran mengelilingi patung Pancoran di Jakarta Selatan. Bukan karena ada api yang membakar, tapi patung yang berdiri sejak tahun 1966 itu hendak dibersihkan.
Pantauan merdeka.com, proses pembersihan patung yang aslinya bernama Patung Dirgantara itu berlangsung sejak pukul 09.00 WIB, Minggu (26/2).
Sebanyak lima unit mobil pemadam kebakaran milik Pemprov DKI Jakarta dikerahkan. Satu unit mobil yang dilengkapi crane dengan penyemprot diparkir di bawah patung. Seorang petugas kemudian naik ke atas crane dan dikerek ke atas, kemudian menyemprot patung setinggi 11 meter ditambah tiangnya setinggi 27 meter tersebut.
Selama proses pembersihan patung, arus lalu lintas di perempataan Pancoran cukup tersendat. Polisi lalu lintas dibantu beberapa petugas pemadam kebakaran sibuk mengatur kendaraan yang melintas.
Pembersihan berlangsung selama satu jam dan berakhir sekitar pukul 11.00 WIB. Patung yang sebelumnya tampak kusam akibat debu dan polusi kendaraan, kini tampak lebih bersih.
Monumen Patung Dirgantara atau lebih dikenal dengan nama Patung Pancoran dibangun di depan kompleks perkantoran Wisma Aldiron Dirgantara yang dulunya merupakan Markas Besar TNI Angkatan Udara.
Posisinya yang strategis karena merupakan pintu gerbang menuju Jakarta bagi para pendatang yang baru saja mendarat di Bandar Udara Halim Perdanakusuma. Patung ini dirancang oleh Edhi Sunarso sekitar tahun 1964-1965 dengan bantuan dari Keluarga Arca Yogyakarta.
Sedangkan proses pengecorannya dilaksanakan oleh Pengecoran Patung Perunggu Artistik Dekoratif Yogyakarta pimpinan I Gardono. Berat patung yang terbuat dari perunggu ini mencapai 11 Ton. Sementara tinggi patung itu sendiri adalah 11 Meter, dan kaki patung mencapai 27 Meter. Pengerjaannya sempat mengalami keterlambatan karena peristiwa Gerakan 30 September PKI di tahun 1965.
Rancangan patung ini berdasarkan atas permintaan Bung Karno untuk menampilkan keperkasaan bangsa Indonesia di bidang dirgantara. Penekanan dari desain patung tersebut berarti bahwa untuk mencapai keperkasaan, bangsa Indonesia mengandalkan sifat-sifat jujur, berani dan bersemangat.