Ada Jejak Peninggalan Belanda dan Tempat Pelestarian Penyu, Intip Pesona Pulau Pandan di Kota Padang
Pada zaman kolonial Pulau Pandan sempat digunakan sebagai tempat berlabuhnya kapal-kapal dagang dari Belanda.
Pada zaman kolonial Pulau Pandan sempat digunakan sebagai tempat berlabuhnya kapal-kapal dagang dari Belanda.
Indonesia dikenal sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, tak heran jika terdapat ribuan gugusan pulau-pulau kecil yang tersembunyi. Meski hanya berukuran kecil, pulau-pulau ini memiliki lingkungan alam yang asri serta pemandangan yang memanjakan mata.
Salah satunya adalah Pulau Pandan. Letak Pulau Pandan secara administratif berada di Kecamatan Padang Barat, Kota Padang. Pulau ini tidak berpenduduk dan memiliki kontur tanah yang relatif datar dengan hamparan pasir putih yang menakjubkan.
(Foto: Wikipedia)
Untuk bisa mencapai Pulau Pandan, dari daerah Muaro Padang berjarak sekitar 22,5 km atau bisa menggunakan kapal mesin dengan menempuh perjalanan selama 30 menit. Selain itu, pada bagian sisi utara dan selatannya banyak ditumbuhi vegetasi hutan yang masih cukup lebat.
Dengan keadaan ekosistemnya yang masih sangat terjaga, Pulau Pandan dipilih menjadi kawasan konservasi penyu di Sumatra Barat. Penasaran dengan pesonanya? Simak informasi lengkapnya yang dihimpun merdeka.com dari beberapa sumber berikut ini.
Meski luasnya hanya 8 hektare, namun ketika Anda berada di Pulau Pandan sangat direkomendasikan untuk trekking. Dengan trekking, Anda bisa melihat keindahan alam di pulau ini secara keseluruhan.
Setelah melakukan perjalanan panjang yang cukup melelahkan, Anda akan menemukan suasana yang tenang. Dipadu dengan hamparan pasir putih serta birunya air laut, menjadi sebuah kombinasi yang pas untuk healing.
Selain trekking, Anda juga bisa menikmati kesegaran airnya yang bersih dan jernih. Kejernihan air ini bisa dilihat mendekati kedalaman 2-3 meter. Selain itu, keindahan terumbu karangnya menjadi daya tarik tersendiri wisatawan mancanegara.
Mengutip situs padang.go.id dan beberapa sumber lainnya, Pulau Pandan tidak hanya menyajikan suasana alam saja, namun terdapat peninggalan sejarah milik penjajah Belanda.
Di Pulau Pandan ini masih berdiri sebuah benteng kuno yang diduga sudah ada sejak zaman penjajah Belanda. Benteng ini rupanya juga dilengkapi dengan meriam-meriam di sekitarnya sebagai bagian dari pertahanan ketika musuh datang.
Konon, pada zaman kolonial Pulau Pandan sempat digunakan sebagai tempat berlabuhnya kapal-kapal dagang dari Belanda. Sembari trekking, Anda juga bisa melihat langsung peninggalan sejarah tersebut, sensasinya seperti kembali ke masa lampau.
Pulau Pandan terpilih menjadi tempat penangkaran penyu semi alam yang dikelola langsung oleh Kementarian Kelautan dan Perikanan (KKP). Di balik pasir putihnya yang halus, terdapat telur-telur penyu yang jumlahnya bisa mencapai puluhan hingga ratusan.
Anda juga akan bisa melihat langsung penangkaran penyu itu di bawah naungan LKKPN Pekanbaru. Sejak tahun 2018, lembaga ini sudah berhasil menyelamatkan sekitar 122 ribu telur penyu.
Dari jumlah tersebut, 90 persennya berhasil menjadi penyu jenis penyu lokal dan penyu hijau. Momen ini bisa Anda lihat langsung ketika memasuki bulan Mei, Juni dan Juli.
Pelabuhan Cilacap menjadi pintu satu-satunya untuk kabur dari Pulau Jawa.
Baca SelengkapnyaPulau yang terletak di Teluk Painan ini dulunya merupakan benteng pertahanan Portugis yang digunakan sebagai loji Belanda untuk perdagangan lada.
Baca SelengkapnyaTanaman ini dibawa oleh orang-orang Belanda ke Nusantara.
Baca SelengkapnyaKawasan yang saat ini menjadi cagar budaya di Palembang dulunya sebuah lingkungan tempat tinggal bagi warga Tionghoa era kolonial Belanda.
Baca SelengkapnyaSuku asli dari kota Pagaralam, Ogan Komering Ulu Selatan, dan Muara Enim ini melakukan perlawanan terlama dalam sejarah.
Baca SelengkapnyaTempat itu biasa digunakan orang untuk bersemedi dan menenangkan diri.
Baca SelengkapnyaSetiap tahunnya 2 sampai 3 kapal India bersandar di Pariaman untuk mengirim kain kepada penduduk lokal.
Baca SelengkapnyaPerjuangan dan semangat yang dimiliki pasukan tentara Indonesia melawan Belanda demi mempertahankan kemerdekaan begitu besar dalam peristiwa ini.
Baca SelengkapnyaSalah satu desa yang terletak di Kecamatan Napal Putih ini dikenal sebagai kawasan pertambangan sejak zaman kolonial hingga menjadi rebutan beberapa negara.
Baca Selengkapnya