PBNU Sebut Pembuat Hoaks Boleh Diusir dari Indonesia, Karena Merusak Tata Hidup
Robikin yakin warga NU sudah paham bahwa hoaks dan fitnah sebagai sesuatu yang dilarang. Islam sudah tegas melarang, bahkan diajarkan sejak zaman nabi-Nabi terdahulu.
Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) meminta tidak ada 'piring dan gelas pecah' selama penyelenggaraan pemilu. Kendati pesta semakin panas oleh manuver kubu yang saling bersaing, harus disadari masing-masing sebagai keluarga atau saudara sendiri.
"NU berkali-kali mengingatkan, bahwa ini adalah pesta demokrasi lima tahunan. Ibaratnya, kalau ada keluarga lagi ada pesta, apakah nikahan atau apapun. Tidak satu pun berharap ada piring yang pecah. Saya kira semua orang, semua keluarga yang sedang pesta tidak menghendaki ada gelas yang pecah. Nah ini pesta demokrasi lima tahunan juga begitu," ungkap Robikin Emhas, Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) di Kota Malang, Sabtu (12/1).
-
Kenapa berita hoaks ini beredar? Beredar sebuah tangkapan layar judul berita yang berisi Menteri Amerika Serikat menyebut Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bodoh usai Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 diserang hacker beredar di media sosial.
-
Bagaimana cara mengetahui bahwa berita tersebut tidak benar? Melansir dari reuters, The Economist tidak menerbitkan sampul yang menggambarkan Presiden AS Joe Biden bermain catur dengan Vladimir Putin, dengan judul yang memperingatkan tentang perang nuklir yang “tak terelakkan” antara keduanya.
-
Bagaimana BRI memastikan bahwa video tentang hilangnya uang nasabah akibat serangan bansos adalah hoax? BRI memastikan video yang tengah viral di social media terkait "Uang Hilang di BRI adalah efek dari Pemilu Untuk Serangan Bansos" adalah tidak benar dan tidak berdasar.
-
Mengapa video itu diklaim sebagai berita bohong? Penelusuran Cek Fakta Merdeka.com melakukan penelusuran dan berhasil menemukan bahwa narasi yang termuat dalam video viral tersebut adalah hoaks. Pasalnya, terdapat tulisan “Bukit Siguntang” pada bagian depan kapal laut yang disorot.
-
Apa yang dilakukan Polda Bali untuk menindaklanjuti berita hoaks tersebut? Penelusuran "Kami juga sudah berkoordinasi dengan Sibercrim Ditreskrimsus Polda Bali, untuk melacak akun tersebut," katanya.
-
Siapa yang menyebarkan video hoax tentang hilangnya uang di BRI? Sebelumnya akun sosial media (Instagram, Tiktok, Facebook) Rama News (@ramanews) pada 23 April 2024 mengunggah sebuah video yang diambil dari akun TikTok widia_pengamatpolitik dengan narasi bahwa adanya kejadian nasabah BRI yang kehilangan uang merupakan efek dari pemilu yang membutuhkan uang untuk serangan-serangan bansos dan juga untuk membantu pemerintah yang merusak demokrasi.
Robikin meminta, suasana Pemilihan Presiden (Pilpres) tidak berdampak pada kerukunan sesama warga negara. Pemilu harus digelar warga negaranya secara menyenangkan, tanpa keributan yang melukai masing-masing pihak.
"Jangan sampai keutuhan kita sebagai negara, pecah gara-gara hanya adanya pemilu lima tahunan. Pesta demokrasi mari kita gelar dalam suasananya yang enjoy, kita buat yang hampa," tegasnya.
Karena itu, pemilu harus berjalan sesuai dengan asas yang sudah disepakati, hingga berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Penyelenggara, kontestan dan masyarakat harus menjaga agar pemilu terlaksana dengan baik.
"Subtansi demokrasi yang langsung umum bebas rahasia, jujur dan adil harus terealisasikan. Untuk itu jangan sampai ada yang menjadikan hoaks sebagai instrumen politik kampanye. Hoaks to be true misalnya. Jangan ada yang menggunakan politik identitas dengan eksplorasi isu sara. Itu adalah ancaman demokrasi itu sendiri," tegasnya.
Robikin yakin warga NU sudah paham bahwa hoaks dan fitnah sebagai sesuatu yang dilarang. Islam sudah tegas melarang, bahkan diajarkan sejak zaman nabi-Nabi terdahulu.
"Warga NU sudah paham, kalau itu harus kita hindarkan. Yang paling penting, saya perlu tegaskan, Hoaks dan lain macamnya itu jelas dilarang. Artinya 1.500 tahun lalu, Tuhan sudah mengingatkan jauhi hoaks. Dosa besar dan kalau itu membuat kerusakan sedemikian rupa, dalam tata kehidupan masyarakat. Dia boleh diusir dari negara itu. Itu Islam," jelasnya.
Robikin hadir dalam rangkaian pelantikan Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) Kota Malang. Bersamaan juga digelar Rapat Kerja Nasional Perhimpunan Dokter Nahdlatul Ulama (PDNU). Tampak hadir juga Ketua PP PDNU, dr Muhammad S Niam, serta Ketua Pengurus Wilayah ISNU, Mas'ud Said.
Baca juga:
PBNU: Indonesia Sudah Final, Tak Usah Lagi Ngomong Khilafah dan Negara Islam
Istri Mantan Rais Aam PBNU Nyai Nihayah Ahmad Shiddiq Meninggal
Said Aqil: Kalau Kelas Menengah Kuat, Hoaks Enggak akan Laku
PBNU Harap Revisi UU Pesantren Tidak Ganggu Independensi
Said Aqil Undang Wapres JK ke Penutupan Munas Alim Ulama dan Konbes NU
Pemilu, Ketum PBNU Serukan Para Kiai Tak Rusak Kesatuan dan Fitnah