PDIP Dorong Pemerintah Realisasikan Pusat Penelitian Bencana
Indonesia berada di kawasan ring of fire dengan potensi bencana yang begitu besar
Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, berharap pusat-pusat penelitian bencana di Indonesia segera direalisasikan. Hal ini dinilai bisa meminimalisir korban.
Hal ini disampaikan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto saat mengunjungi the International Research Institute of Disaster Science (IRIDeS) di Tohoku University, Jepang, Jumat (28/12).
-
Kapan tsunami Storegga terjadi? Tsunami kolosal yang melanda Eropa utara lebih dari 8.000 tahun yang lalu mungkin telah membinasakan penduduk Zaman Batu di Inggris utara.
-
Apa penyebab tsunami Storegga? Dipicu oleh tanah longsor besar di bawah air di lepas pantai Norwegia, peristiwa ini menyebabkan gelombang raksasa setinggi lebih dari 20 meter (65 kaki) menghantam Kepulauan Shetland, yang terletak di utara daratan Skotlandia.
-
Kapan tsunami terjadi? Tsunami merupakan gelombang air laut besar yang dipicu oleh pusaran air di bawah laut akibat pergeseran lempeng bumi, erupsi gunung berapi bawah laut, hingga jatuhnya meteor ke laut.
-
Di mana tsunami Storegga terjadi? Tsunami kolosal yang melanda Eropa utara lebih dari 8.000 tahun yang lalu mungkin telah membinasakan penduduk Zaman Batu di Inggris utara.
-
Kapan Gunung Krakatau meletus dan menyebabkan tsunami dahsyat? Letusan dahsyat Gunung Krakatau terjadi pada 27 Agustus 1883.
-
Kapan gempa dan tsunami Aceh yang menghancurkan Rumah Sakit Umum Meuraxa? Peristiwa gempa dan tsunami Aceh pada 2004 masih terus dikenang sampai saat ini.
"Pemerintah Jokowi melalui menteri riset, teknologi dan perguruan tinggi dapat bergerak cepat membentuk pusat penelitian tersebut. Tanggung jawab kita untuk meminimalkan korban akibat bencana. Para rektor perguruan tinggi pun kami harapkan segera menginisiasi kerjasama terpadu tersebut," ucap Hasto dalam keterangannya.
Dia menambahkan, pihaknya prihatin dengan rendahnya kesadaran masyarakat Indonesia terhadap bencana dan pentingnya mendorong program terpadu mitigasi bencana.
Menurut Hasto, belajar dari IRIDeS, yang dibangun 1 tahun setelah tsunami 2011 di Jepang, telah berfokus menjadikan pengetahuan dan ilmu teknik, serta sosial dari berbagai disiplin, untuk meminimalisir korban bencana. Hasilnya, tingkat kesadaran masyarakat semakin intensif.
"Kesadaran bahwa masyarakat tinggal di kawasan bencana semakin intensif diberikan sejak usia dini," ungkap Hasto.
Dia menuturkan, sebagai satu-satunya partai yang memiliki Badan Penanggulangan Bencana sejak tahun 2007, terus mendorong pentingnya kerjasama antar Perguruan Tinggi di Indonesia, guna membentuk Pusat Penelitian Gempa.
"Seluruh sistem pencegahan dan deteksi dini terhadap bencana alam harus dilakukan oleh para ahli kita. Instrumentasi deteksi dini juga harus dikembangkan melalui kerjasama terpadu tersebut. Demikian halnya instrumen sosial dan sistem penanggulangan bencana, hingga upaya membangun kesadaran bahwa Indonesia berada di kawasan ring of fire dengan potensi bencana yang begitu besar," katanya.
Reporter: Putu Merta Surya Putra
Sumber : Liputan6.com
Baca juga:
Menteri Jonan: Tsunami Selat Sunda Menjadi Pertama di Dunia Tanpa Diawali Gempa
BPBD Jateng Sebut Sistem Peringatan Dini di 4 Kabupaten/Kota Rusak Akibat Korosi
Tulis Surat Terbuka, Dosen UGM Sarankan Jokowi Rombak Jajaran BMKG
Sambangi Lokasi Tsunami Selat Sunda, Ridwan Kamil Salurkan Bantuan Rp 3 Miliar
Alasan Luhut Minta BMKG Tak Buru-Buru Turunkan Status Siaga Tsunami