PDIP nilai kasus beras plastik momentum wujudkan kedaulatan pangan
PDIP mewaspadai bahwa beredarnya beras plastik tersebut sebagai bagian dari sindikat impor beras.
Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) merespons positif gerak cepat pemerintah menangani kasus beredarnya beras plastik atau yang mengandung bahan sintetis.
Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto berharap kasus tersebut menjadi momentum bagi pemerintah dan petani untuk mewujudkan kedaulatan pangan sehingga kasus beras palsu tidak terulang lagi.
Hasto menilai, langkah simultan pemerintah, baik melalui operasi penarikan beras beracun tersebut maupun operasi yustisia untuk menangkap para penyelundupnya, menunjukkan bahwa masalah pangan memang harus disikapi serius.
"Beredarnya beras plastik tidak bisa dianggap remeh. Selain menyentuh aspek kedaulatan ekonomi, juga membahayakan rakyat, mengingat negara bertugas melindungi segenap bangsa dan wilayah Indonesia. Karena itulah pemerintah tidak boleh kalah. Beredarnya beras plastik tidak hanya pelanggaran kedaulatan wilayah. Atas dasar hal itu, PDIP memberikan dukungan pemerintah untuk menggunakan alat negara untuk menangkap pelaku kejahatan ekonomi tersebut," kata Hasto di Jakarta, Senin (25/5).
Hasto mengatakan, PDIP mewaspadai bahwa beredarnya beras plastik tersebut sebagai bagian dari sindikat impor beras. Untuk itu, pemberantasan beras ilegal tersebut harus menjadi momentum untuk memerangi para penyelundup.
"PDIP mengajak semua pihak untuk memerhatikan pada upaya mewujudkan kedaulatan pangan yang membuat petani Indonesia berproduksi dan merdeka di tanah airnya sendiri," ujarnya.
Menurut Hasto, sudah saatnya politik pangan yang berpihak pada petani dikedepankan, termasuk memperbaiki sistem produksi pasca-panen. "Bulog pun harus diperkuat agar bisa membeli gabah secara langsung dengan petani, termasuk kerjasama dengan pemda," tukasnya.
-
Mengapa warga Bandung mengolah sampah plastik menjadi kerajinan? Upaya warga sendiri merupakan langkah preventif untuk mengurangi sampah plastik yang sulit terurai dan berpotensi menumpuk hingga ribuan tahun.
-
Kapan borgol plastik diperkenalkan? Borgol plastik atau plastic cuffs diperkenalkan pada 1965.
-
Dimana sampah plastik yang dibakar dapat mencemari lingkungan? Partikel mikroplastik, logam berat, dan zat kimia beracun yang terlepas dari pembakaran sampah plastik dapat terbawa oleh angin atau air hujan dan mencemari sumber air, seperti sungai, danau, laut, dan air tanah.
-
Dimana sampah plastik ditemukan mengapung? Sampah plastik mengapung di Sungai Ciliwung, Kanal Banjir Barat, Jakarta, Rabu (20/12/2023).
-
Bagaimana sampah plastik diolah menjadi paving block di Bandung? Mengutip laman resmi Pemkot Bandung, hasil kreativitas warga Bandung yang pertama adalah berhasil mengolah sampah plastik menjadi bahan bangunan paving block.Foto: Citarum Harum Inovasi ini digarap secara apik oleh kelompok warga di RW 12 dan 14, Riung Bandung, Kelurahan Cisaranten. Inovasi ini pertama kali dikenalkan pada 2019 lalu, dan mendapat perhatian positif dari sejumlah pihak.
-
Apa saja produk yang dibuat dari sampah plastik oleh warga Bandung? Beberapa produk yang dihasilkan rupanya memiliki nilai ekonomi yang tinggi, seperti jam dinding hingga mainan wayang plastik. Sisi kreativitas ditampilkan sejumlah warga di Kota Bandung, Jawa Barat. Mereka mencoba menjawab permasalahan sampah plastik dengan menyulapnya menjadi kerajinan cantik dan unik.
Baca juga:
Kasus beras plastik, menteri pertanian ajak rakyat ambil hikmahnya
Jelang Ramadan, Gubernur Jabar minta warga tak khawatir beli beras
Pedagang pastikan Pasar Induk Cipinang bebas beras plastik
Kasus beras plastik, Kapolri dan Mendag temui Kapolda Metro
Beda dengan beras plastik, BPPT kembangkan beras analog