PDIP Sebut Bupati Nganjuk yang Ditangkap KPK Cuma Ngaku-ngaku Kader
Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat mengatakan, Bupati Nganjuk Novi Rahman Hidayat tidak pernah mengikuti proses kaderisasi di PDIP. Novi, kata Djarot, hanya datang sekali ke Muscab dan mengaku kader.
Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat mengatakan, Bupati Nganjuk Novi Rahman Hidayat tidak pernah mengikuti proses kaderisasi di PDIP. Novi, kata Djarot, hanya datang sekali ke Muscab dan mengaku kader.
"Jadi prosesnya dia enggak pernah ikut kaderisasi, jadi jelas dia bukan kader kita. Memang saya dapat video dia pernah dateng waktu Muscab ngaku kader PDIP. Hanya datang sekali itu doang. Ngaku-ngaku gitu. Selama proses partai enggak pernah ikut," kata Djarot kepada wartawan, Senin (10/4).
-
Bagaimana KPK menangkap Bupati Labuhanbatu? Keempatnya ditetapkan tersangka usai terjaring operasi tangkap tangan (OTT) pada Kamis, 11 Januari 2024 kemarin.
-
Kapan Bupati Labuhanbatu ditangkap KPK? Keempatnya ditetapkan tersangka usai terjaring operasi tangkap tangan (OTT) pada Kamis, 11 Januari 2024 kemarin.
-
Kenapa Bupati Labuhanbatu ditangkap oleh KPK? KPK telah menahan Bupati Labuhanbatu Erick Adtrada Ritonga sebagai tersangka dalam kasus dugaan suap proyek pengadaan barang dan jasa di Kabupaten Labuhanbatu, Sumatera Utara.
-
Dimana penggeledahan dilakukan oleh KPK? Kepala Bagian (Kabag) Pemberitaan KPK Ali Fikri menyebut penggeledahan kantor PT HK dilakukan di dua lokasi pada Senin 25 Maret 2024 kemarin. "Tim Penyidik, telah selesai melaksanakan penggeledahan di 2 lokasi yakni kantor pusat PT HK Persero dan dan PT HKR (anak usaha PT HK Persero)," kata Ali Fikri kepada wartawan, Rabu (27/3).
-
Kapan KPK menahan Bupati Labuhanbatu? Petugas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menunjukkan sejumlah uang hasil Operasi Tangkap Tangan (OTT) Bupati Labuhanbatu Erik Adtrada Ritonga di Gedung Merah Putih, Jakarta, Jumat (12/1/2024).
-
Dimana Bupati Labuhanbatu ditangkap oleh KPK? Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) resmi menahan Bupati Labuhanbatu Erick Adtrada Ritonga setelah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan suap proyek pengadaan barang dan jasa di Kabupaten Labuhanbatu, Sumatera Utara.
Djarot mengatakan, untuk menjadi kader PDIP minimal harus mengikuti proses kaderisasi tingkat pertama. Menurut Djarot, Bupati Nganjuk lebih dekat dengan PKB. Adik Bupati Nganjuk, kata Djarot, merupakan kader PKB dan pernah menjadi caleg. Namun, secara pribadi, Djarot tak kenal dengan Novi.
Ditanya soal kartu tanda anggota Novi, Djarot menduga tak ada KTA PDIP. "Kelihatannya enggak punya. Kadang-kadang kalau dia seperti itu, dia punya KTA macam-macam lho. PDIP punya, PKB punya, jadi enggak bisa," katanya.
Sementara itu, Djarot menegaskan kalau memang kader maka PDIP akan melakukan pemecatan. PDIP tidak akan memberikan bantuan hukum.
"Kalau background kita sudah jelas, kalau kena seperti itu oleh partai langsung dipecat, kan ada instruksinya. Jadi otomatis bukan kader. Kalau kader udah kita pecat langsung, Jangan kan dia, kader asli pun enggak akan kita kasih bantuan hukum," ujar Djarot.
Sebelumnya, Bupati Nganjuk Novi Rahman Hidayat terkena operasi tangkap tangan KPK. Pihak PKB membantah Novi sebagai kadernya. PKB membeberkan ada bukti Novi mengaku sebagai kader PDIP.
Baca juga:
Sindiran ICW: Penyidik KPK Tak Lolos TWK Pimpin OTT Bupati Nganjuk
OTT Bupati Nganjuk, Ruangan Kantor BKD Disegel
Eks Jubir KPK Sebut OTT Bupati Nganjuk Ditangani Pegawai Tak Lulus TWK
PDIP dan PKB Bantah Bupati Nganjuk yang Kena OTT KPK Kadernya
OTT Bupati Nganjuk, KPK Sebut Hasil Kerjasama dengan Bareskrim Polri
Ini Harta Kekayaan Bupati Nganjuk Ditangkap Dalam OTT KPK