PDIP: Siapa pun tidak akan jadi pemimpin tanpa bergerak ke bawah
PDIP: Siapa pun tidak akan jadi pemimpin tanpa bergerak ke bawah. Sekjen DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto memberikan pengarahan di acara konsolidasi di Kantor DPC PDI Perjuangan Kota Cirebon. Hasto mengingatkan bahwa dalam kultur partai ditekankan untuk selalu bergerak ke bawah.
Sekjen DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto memberikan pengarahan di acara konsolidasi di Kantor DPC PDI Perjuangan Kota Cirebon. Hasto mengingatkan bahwa dalam kultur partai ditekankan untuk selalu bergerak ke bawah.
Dengan kultur itu, maka dalam acara partai, yang bahkan dihadiri Presiden, ditradisikan yang membacakan dedication of life adalah ketua ranting. "Pesan politiknya sangat jelas. Siapa pun tidak akan menjadi pemimpin tanpa bergerak ke bawah. Seluruh kader punya tanggung jawab berada di tengah rakyat dan menjadikan blusukan sebagaimana dilakukan Presiden Jokowi sebagai kultur kepemimpinan Partai," kata Hasto, Jumat (16/9) malam.
Hasto pun punya cara unik dalam memotivasi dan membangun kebersamaan para kader. Salah satunya dengan cara makan bareng tengah malam seusai rapat konsolidasi dengan ratusan kader di daerah.
Begitu acara selesai Hasto mengajak seluruh kader yang ikut dalam rapat konsolidasi itu untuk makan Nasi Jamblang Khas Cirebon. Di kedai Ibu Fitri yang buka di pinggir Jalan Gunung Sahari, Hasto yang didampingi Ketua DPD PDI Perjuangan Jabar TB Hasanuddin serta jajaran DPD dan PDI Perjuangan Jawa Barat dan DPC PDI Perjuangan Kota Cirebon begitu asik menyantap nasi jamblang dengan lauk oseng cumi dan tempe goreng serta sate kerang.
Ratusan kader yang turut serta terlihat antusias dan begitu menikmati makan bersama yang jarang terjadi itu. "Ini jarang kita begini, makan bersama, makanan khas daerah. Inilah salah satu kekayaan kita, di mana kulinernya sangat luar biasa, seperti nasi jamblang ini," kata Hasto.
Bagi Hasto, makan bareng kader memang menjadi kebanggaan tersendiri di sela kegiatan padat konsolidasi partai. "Sebagai tradisi gerakan ke bawah, bahwa kita satu keluarga,
PDI Perjuangan, kata Hasto, adalah partai rakyat, sehingga ketika mengacu demografi Indonesia juga tercermin dari demografi PDI Perjuangan, dari sisi tingkat pendidikan maupun kelas sosialnya. Di situ juga semangat gotong royong menjadi tradisi di PDI Perjuangan.
"Kita membangun suasana keakraban, di tengah rakyat, sehingga di antara pengurus partai tidak membedakan jabatannya, struktur dari nasional hingga ranting, yang membedakan tanggungjawabnya saja. Bobot politiknya sama, yaitu berjuang menampilkan wajah partai di tengah rakyat," terang Hasto.
Sementara itu, Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Barat TB Hasanuddin mengatakan, konsolidasi ini adalah bagian dari persiapan untuk pemenangan partai di Pilkada Serentak 2018. Dalam hal Pilkada Serentak 2018 di Jabar, Hasanuddin mengatakan pihaknya sudah melakukan pemetaan dan juga sudah menjaring sejumlah nama untuk diserahkan ke DPP PDI Perjuangan.
"Partai kami strukturnya jelas, siapapun yang diputuskan partai, struktur partai pasti tegak lurus menjalankan itu secara maksimal. Begitu diputuskan DPP, kita laksanakan untuk pemenangannya. Itu jelas sikap kami," kata TB Hasanuddin sembari menyampaikan target memenangi pilkada di 12 kabupaten/kota di Jabar dalam Pilkada Serentak 2018 nanti.
Baca juga:
Persiapan Pilkada serentak di Sumsel, Megawati diam seribu bahasa
Puti Guntur Soekarno ajak lestarikan budaya dengan teknologi
Kader PDIP ini ogah duet dengan Ganjar Pranowo di Pilgub Jateng
PDIP wajibkan kepala daerah yang diusung jalankan program kerakyatan
Membaca isyarat Megawati blusukan di taman Surabaya bersama Risma dan Anas
Cawagub telur asin dan 'kudeta' Risma pada Megawati
-
Apa yang diusulkan oleh Partai Demokrat terkait penunjukan Gubernur Jakarta? Hal senada juga disampaikan Anggota Baleg Fraksi Demokrat Herman Khaeron. Dia mengatakan, pihaknya tetap mengusulkan agar Gubernur Jakarta dipilih secara langsung. "Kami berpandangan tetap, Pilgub DKI dipilih secara langsung. Bahkan wali kota juga sebaiknya dipilih langsung," kata Herman Khaeron.
-
Apa yang diumumkan oleh BPBD DKI Jakarta? Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mengumumkan, cuaca ekstrem berpotensi melanda Ibu Kota hingga 8 Maret 2024.
-
Bagaimana hubungan Jokowi dan PDIP merenggang? Diketahui, hubungan Jokowi dengan partai Pimpinan Megawati Soekarnoputri itu merenggang saat keduanya beda pilihan dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
-
Mengapa PDIP berencana menjodohkan Anies dengan kadernya di Jakarta? Meski pernah menjadi kompetitor di Pilpres, PDIP belakang mulai rajin memuji Anies sebagai sosok yang layak diusung sebagai Cagub Jakarta. Bahkan, PDIP berencana menjodohkan Anies dengan kadernya di Jakarta. "Kalau memang misalnya Pak Anies berpasangan dengan kader kami jadi wagubnya," Wakil Sekretaris Jenderal PDIP Utut Adianto kepada wartawan. Menurut Utut, sosok Anies memiliki modal yakni popularitas dan elektabilitas untuk bisa memenangi perebutan kursi Gubernur.
-
Kapan Partai Demokrat dideklarasikan? Selanjutnya pada tanggal 17 Oktober 2002 di Jakarta Hilton Convention Center (JHCC), Partai Demokrat dideklarasikan.
-
Apa yang dibahas dalam rapat pimpinan sementara DPRD Provinsi DKI Jakarta? "Pembahasan dan penetapan usulan nama Calon Penjabat Gubernur DKI Jakarta dari masing-masing Partai Politik DPRD Provinsi DKI Jakarta," demikian informasi tersebut.