PDIP Targetkan Sapu Bersih 21 Daerah di Jateng yang Gelar Pilkada 2020
21 Daerah kabupaten/kota di Jawa Tengah akan menggelar Pilkada serentak pada 23 September 2020. DPD PDIP Jawa Tengah sesumbar akan menyapu bersih seluruh daerah. Target tersebut dinilai realistis mengingat pada Pemilu 2019, PDIP menguasai Jawa Tengah.
21 Daerah kabupaten/kota di Jawa Tengah akan menggelar Pilkada serentak pada 23 September 2020. DPD PDIP Jawa Tengah sesumbar akan menyapu bersih seluruh daerah. Target tersebut dinilai realistis mengingat pada Pemilu 2019, PDIP menguasai Jawa Tengah.
"Target resmi yang diberikan DPP belum resmi dicanangkan. Kami maunya ya semua (menang)," ujar Bendahara DPD PDIP Jateng, Agustina Wilujeng Pramestuti, Jumat (24/1).
-
Apa itu Pilkada Serentak? Pilkada serentak pertama kali dilaksanakan pada tahun 2015. Pesta demokrasi ini melibatkan tingkat provinsi, kabupaten, dan kota.
-
Bagaimana Pilkada 2020 diselenggarakan di tengah pandemi? Pemilihan ini dilakukan di tengah situasi pandemi COVID-19, sehingga dilaksanakan dengan berbagai protokol kesehatan untuk meminimalkan risiko penularan.
-
Apa definisi dari Pilkada Serentak? Pilkada Serentak merujuk pada pemilihan kepala daerah yang dilaksanakan secara bersamaan di seluruh wilayah Indonesia, termasuk pemilihan gubernur, bupati, dan wali kota.
-
Kapan PDIP menang di pemilu 2019? Partai pemenang pemilu 2019 adalah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dengan persentase 19.33% dari total suara sah yang diperoleh.
-
Apa saja yang dipilih rakyat Indonesia pada Pilkada 2020? Pada Pilkada ini, rakyat Indonesia memilih:Gubernur di 9 provinsiBupati di 224 kabupatenWali kota di 37 kota
-
Kenapa PDIP menang di pemilu 2019? Kemenangan ini juga menunjukkan bahwa citra dan program kerja yang ditawarkan oleh PDIP dapat diterima oleh masyarakat luas.
Menurut anggota DPR RI asal Sragen itu, saat ini DPP PDIP dan DPD PDIP masih menjalani proses tahapan Pilkada. Soal target nanti terkait hasil survei seperti apa, termasuk logistik juga jadi pertimbangan tersendiri.
"Calon-calonnya yang potensi berapa, respons masyarakat bagaimana, dan seterusnya dalam waktu dekat akan kita ketahui," jelasnya.
Dia menyarankan, pada semua bakal calon wali kota dan wakil wali kota maupun bakal calon bupati dan calon wakil bupati agar aktif bersosialisasi kepada masyarakat. Hal itu sangat penting sebelum rekomendasi turun dari DPP PDIP.
"Tujuan aktif bersosialisasi kepada masyarakat adalah untuk mendongkrak populartas dan elektabilitas," tutur dia.
Dia menambahkan, DPD PDIP Jawa Tengah, pada Februari mendatang akan melakukan pengambilan sampel kembali terkait pupularitas dan elektabilitas semua bakal calon kepala daerah di 21 kabupaten/kota yang menggelar Pilkada 2020. Pengambilan sampel survei tersebut dimaksudkan untuk memantau pergerakan profil para bakal calon, baik figur eksternal maupun internal.
Terkait turunnya rekomendasi, Wilujeng mengaku tidak mengetahuinya. Dia memprediksi keluarnya rekomendasi tidak bersamaan di seluruh daerah di Indonesia yang ikut Pilkada serentak.
"Daerah yang PDIP nya unggul di Pemilu 2019 bisa diumumkan rekomendasi lebih awal," katanya lagi.
(mdk/rnd)