Pedagang di Samarinda Ganti Kemasan dan Merek Dagang Beras Bulog
Armin (29), warga Loa Janan Ilir, berurusan dengan polisi. Dia nekat menjual beras Bulog Samarinda, dengan mengganti kemasan serta merek dagang. Harga jualnya pun jadi lebih mahal.
Armin (29), warga Loa Janan Ilir, berurusan dengan polisi. Dia nekat menjual beras Bulog Samarinda, dengan mengganti kemasan serta merek dagang. Harga jualnya pun jadi lebih mahal.
"Kita lidik beberapa hari sebelumnya. Kami amankan terduga pelaku (Armin) ini, Senin (18/2) kemarin, sekitar jam 2 siang di tokonya," kata Kapolsek Samarinda Seberang Kompol Fatich Nurhadi kepada merdeka.com, Selasa (19/2).
-
Kenapa Emping Beras begitu istimewa di Bangka Belitung? Tak heran jika kuliner yang satu ini begitu legendaris di masyarakat Bangka Belitung.
-
Apa makanan tradisional dari Bangka Belitung yang terbuat dari beras? Salah satu makanan tradisional asal Bangka Belitung adalah Emping Beras. Uniknya, biasanya Emping terbuat dari melinjo, namun berbeda dengan Emping yang ada di Bangka. Emping dari Bangka terbuat dari beras.
-
Apa yang ditemukan di Bekasi? Warga Bekasi digegerkan temuan kerangka manusia di sebuah lahan kosong. Polisi pun melakukan penyelidikan.
-
Apa yang terjadi di gudang peluru di Bekasi? Gudang peluru di Bantargebang, Bekasi meledak. Api membumbung tinggi. Ledakan juga terjadi berkali-kali.
-
Apa yang terjadi pada oknum buruh yang mempermainkan beras di gudang BULOG? Oknum buruh yang merupakan tenaga harian lepas di gudang Banjar Kemantren 2 dalam video tersebut sudah tidak dipekerjakan lagi dan Kepala Gudang Banjar Kemantren 2 sudah diberikan Surat Peringatan (SP) dan dimutasi.
-
Kenapa Sambal Beser digemari? Walau begitu, cita rasa sambal yang memakai ini diklaim lebih pedas dan segar dibanding jenis olahan tanpa hewan beser.
Kasus itu terbongkar, setelah warga melapor, adanya dugaan kecurangan dari penjualan beras di toko pelaku. Harga yang lebih murah, mencuatkan keresahan antarpedagang, dan berisiko persaingan tidak sehat.
"Ternyata, yang dijual di toko itu adalah beras Bulog. Tapi bukan kemasan karung Bulog, tapi merek lain. Itupun, dari ketentuan, harusnya kemasan karung untuk dijual ulang adalah karung polos," ujar Fatich.
"Aktivitas itu sudah beberapa bulan terakhir ya. Dia beli ke Bulog Rp 8.600 per kilogram, dijual lagi dalam kemasan karung 40 kg dengan harga Rp 9.500 per kilogram," tambahnya.
Sementara, Kanit Reskrim Polsek Samarinda Seberang Iptu Dedi Setiawan menambahkan, pelaku dalam setiap pembelian ke Bulog membawa pulang 2,5 ton beras. "Dua kali dalam seminggu," sebut Dedi.
Pihak Bulog mengakui memang mengeluarkan beras untuk menjaga keseimbangan pangan. "Diperbolehkan dijual kembali dengan harga tertinggi Rp 9.950 per kilogram," tambah Dedi.
"Tapi tidak boleh diganti merek. Kalaupun diganti karung dengan bermerek, harus polos, dan pedagang harus jelaskan bahwa yang dia jual adalah beras Bulog. Nah soal merek dari karung itu, dari Sulawesi. Kita cek terdaftar atau tidaknya," jelas Dedi.
Polisi menyita barang bukti 5 karung beras Bulog dengan berat masing-masing 50 kg, 44 karung beras dengan berat masing-masing 25 kg, timbangan beras dan alat jahit. Polisi menetapkan Armin sebagai tersangka, dan dijerat dengan UU No 18/2012 Tentang Pangan.
Baca juga:
Cerita Moeldoko Sempat Menentang Keras Impor Beras
Dugaan Mantan Dirut Bulog soal Beras Turun Mutu 6.000 Ton
Distribusi Tak Lancar Diduga Jadi Penyebab Menumpuknya Beras Busuk
Peternak: Beras Busuk Bukan Pakan yang Tepat
Polisi dan Dirut Bulog Diminta Usut Ribuan Ton Beras Busuk di Gudang di Sumsel
6 Ribu Ton Beras Busuk Ditemukan di Gudang Bulog OKU Timur