Mencicipi Sambal Beser Kuliner Ekstrem dari Gunungkidul, Bahannya Pakai Serangga Hidup
Aromanya menyengat, dengan rasa pedas segar menjadi ciri khas dari sambal beser khas Gunungkidul.

Aromanya menyengat, dengan rasa pedas segar menjadi ciri khas dari sambal beser khas Gunungkidul.

Mencicipi Sambal Beser Kuliner Ekstrem dari Gunungkidul, Bahannya Pakai Serangga Hidup
Satu lagi kuliner ekstrem asal Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta, namanya sambal beser.
Kuliner ini kabarnya ada di seluruh wilayah Gunungkidul, dan sejajar dengan deretan olahan dari serangga seperti belalang goreng maupun tumis kumbang puthul.
Kata salah seorang warga Kecamatan Semanu, Adhi, sambal ini punya rasa yang kuat serta aromanya nyengat.
Walau begitu, tak sedikit masyarakat sekitar menyukainya karena dipercaya menambah rasa.
“Asli ini, aromanya menyengat dan bisa menambah rasa sama aroma sambal,” terang Adhi, kepada Merdeka.com.

Dari Sejenis Hewan Kepik
Beser sendiri merupakan sejenis serangga kepik yang hidup di tanaman sekitar hutan. Ukurannya hanya seujung jari kelingking orang dewasa, dengan warna abu-abu sedikit putih.
Namun beser tak jarang ditemukan di daun-daun padi, terlebih saat masa panen. Hewan ini juga mudah ditangkap, karena biasa berdiam diri di batang daun.
“Hewan ini sejenis hama sawah, dan tersebar di hampir seluruh wilayah Gunungkidul, terutama pas musim padi gitu,” terang Adhi.
Menambah Rasa Pedas dan Segar
Hewan beser menjadi campuran sambal bawang, di mana beberapa buah cabai rawit, bawah merah dan putih serta terasi ditaruh di cobek dan diulek.
Setelah hampir halus, hewan beser bisa dimasukkan sebanyak empat sampai lima ekor, tegantung selera.
Biasanya orang Gunungkidul tidak memasukkannya terlalu banyak, karena hewan ini memiki aroma sedikit langu yang menyengat.
Walau begitu, cita rasa sambal yang memakai ini diklaim lebih pedas dan segar dibanding jenis olahan tanpa hewan beser.
“Hewan ini hanya ada setahun sekali, pada musim penghujan seperti saat ini. Ini enak dicampur sambal dengan sayur waluh,” kata warga Gunungkidul lainnya, Mbah Wainah, asal Padukuhan Gendis, Desa Botodayaan, Kecamatan Rongkop, mengutip desabotodayaan.gunungkidulkab.go.id.

Jadi Kuliner Khas Petani Gunungkidul
Mbah Wainah mengatakan bahwa makanan ini sudah turun temurun, dan menjadi kuliner yang biasa dimakan oleh para petani setempat.
Ini yang kemudian menjadikan sambal beser menjadi salah satu kuliner yang lazim ditemukan di Desa Botodayaan, Rongkop, Gunungkidul.
Hewan ini mudah ditemukan di tanaman sekitar, seperti daun batang padi, sampai daun waluh yang berukuran lebar-lebar.

Kenikmatan sambal beser benar-benar diakui warga setempat, sebagai salah satu lauk pauk yang hadir di meja makan sehari-hari.
Gambar: Youtube Laying Duck Official.
Hewan Beser Dijual di Pasar Tradisional Gunungkidul
Selain tersedia di kebun, hutan dan sawah sekitar, hewan beser juga rupanya bisa ditemukan di pasar-pasar tradisional kawasan Gunungkidul. Untuk harganya, beser dijual Rp1.000 sampai Rp2.000 per 10 ekor.
Hewan beser langsung digerus hidup-hidup untuk dijadikan sambal, sehingga tergolong kuliner ekstrem yang ada di Gunungkidul.
Istimewa sambal beser akan semakin terasa saat disantap memakai nasi tiwul khas Gunungkidul, dengan ikan asin dan lalapan mentah. Berani coba?