Pegawai demo karena Plt pimpinan KPK dianggap tak jelas
"Mereka ini merasa nyaman dengan Samad, BW dan Busyro karena dianggap jelas apa yang harus dilakukan," kata Ikrar.
Aksi demo pegawai KPK tadi siang menimbulkan beragam spekulasi. Pengamat politik LIPI Ikrar Nusa Bakti menganggap adanya mosi tidak percaya terhadap tiga pimpinan KPK baru.
"Pernyataan pegawai KPK menunjukkan mereka konsen pemberantasan korupsi karena itu mereka mempertanyakan mengapa pimpinan KPK mengalihkan kasus Budi," ucap Ikrar di Rumah Kebangsaan, Jakarta, Selasa (3/3).
Selain mempertanyakan pelimpahan kasus Budi Gunawan alias BG, pegawai KPK, menurut Ikrar, menyangsikan integritas para Plt KPK.
"Mereka ini merasa nyaman dengan Samad, BW dan Busyro karena dianggap jelas apa yang harus dilakukan tidak seperti sekarang karena status juga plt juga dipertanyakan," tutur dia.
Oleh karena itu, menurut Ikrar, perlu langkah tegas dari ketiga plt KPK. Bahkan jika merasa tidak mampu mereka pun diminta mundur.
"Sekarang yang diminta pernyataan Ruki saya mundur kalau dia ingin maju jelasin saja kepada pegawai KPK," tuntutnya.
Pelimpahan kasus rekening gendut Komjen Budi Gunawan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kepada Kejaksaan Agung, menimbulkan gejolak di internal lembaga antirasuah tersebut. Para pegawai yang tergabung dalam wadah Pegawai KPK melakukan unjuk rasa menolak keputusan pimpinan KPK itu.
Pantauan merdeka.com, Selasa (3/3), ratusan pegawai KPK melakukan aksi penolakan di depan lobi kantor KPK. Nampak Pelaksana tugas Ketua KPK Taufiqurrahman Ruki termenung di antara massa aksi melihat ketidakpuasan bawahannya.
"Kita saat masuk di KPK, apakah tahu konsekuensinya? Apakah siap untuk mati? Kita lihat perjuangan orang-orang dulu. Imam Ali (Ali bin Abi Thalib) dibunuh, anaknya Husein dipenggal tapi kebenaran akan tetap jadi kebenaran," teriak salah satu orator.
"Siap, siap," jawab massa aksi.
Aksi pegawai KPK itu dipastikan membuat tugas-tugas pemberantasan korupsi terhambat. Mereka melakukan aksi mulai sekitar pukul 09.30 WIB.