Pelaku teror Gereja St Yosep terobsesi pemimpin ISIS
Di ransel pelaku ditemukan tulisan I Love al-Baghdadi.
Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Wiranto mengatakan IAH (17), pelaku peledakan yang diduga bom dan percobaan pembunuhan di Gereja Katolik Stasi Santo Yosep, Jalan Mansyur Medan, Sumatera Utara, Minggu (28/8) terobsesi dengan aliran Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). Hal ini terungkap setelah aparat keamanan melakukan penyelidikan.
"Dari HP yang disita aparat keamanan, si anak ini terobsesi dengan Abu Bakr al-Baghdadi dari ISIS karena di situ, di ransel ditemukan I Love Al-Baghdadi," ungkap Wiranto usai menghadiri acara pelantikan Hasyim Asy'ari sebagai anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) sisa masa jabatan tahun 2012-2017 di Istana Negara, Senin (29/8).
Selain itu, Wiranto juga mengungkapkan bahwa aparat keamanan juga temukan cuplikan video-video yang berkaitan dengan ISIS. Disinyalir cuplikan video itu diperoleh dari warnet sang kakak.
"Kakaknya punya warnet, nah hari-hari memang dia aktif di warnet itu, belajar, cari informasi," jelas Wiranto.
Meski demikian, pelaku dipastikan tidak terlibat dalam jaringan ISIS. Dia hanya terobsesi dengan cuplikan-cuplikan video yang diperoleh dari internet.
"Hasil pendalaman aparat keamanan dia tidak masuk dalam jaringan teroris," tegasnya.
Insiden peledakan yang diduga bom dan percobaan pembunuhan di Gereja Katolik Stasi Santo Yosep terjadi sekitar pukul 08.20 WIB. Peristiwa terjadi saat Pastor Albert Pandiagan, OFM Cap (60) usai membaca kitab suci. Ledakan itu diduga bom berkekuatan rendah.