Pembuang bayi di sungai Pasar Kemis cuma nangis dan geleng-geleng
Pembuang bayi di sungai Pasar Kemis cuma nangis dan geleng-geleng. Penyidik dari Polsek Pasar Kemis berhasil menungkap pelaku pembuang bayi perempuan ke sungai di kampung Gelam RT 11/ 02, Kelurahan Kuta Jaya, Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang. Dia adalah WA (20), perempuan asal Pandeglang
Penyidik dari Polsek Pasar Kemis berhasil menungkap pelaku pembuang bayi perempuan ke sungai di kampung Gelam RT 11/ 02, Kelurahan Kuta Jaya, Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang. Dia adalah WA (20), perempuan asal Pandeglang yang kini sudah diamankan polisi.
"Kami belum bisa menggali keterangan secara mendalam dari tersangka, karena setiap kali ditanya hanya menangis dan geleng-geleng kepala," kata Kapolsek Pasar Kemis, Kompol Kosasih di ruang kerjanya, Senin (27/3).
Namun, lanjut Kosasih, saat ini pengakuan yang sudah sampaikan oleh tersangka karena tersangka merasa malu dan ingin menutupi aibnya.
"Keterangan sementara yang disampaikan tersangka, ia merasa malu dan ingin menutupi aibnya, karena bayi tersebut diduga hasil hubungan gelapnya dengan mantan pacarnya berinisial D," tambahnya.
Dari keterangan yang didapatkan juga, lanjut Kosasih, bayi tersebut dilahirkan pada Sabtu (25/3) sekitar pukul 17.00 WIB di kamar tersangka. Kemudian bayi tersebut dibungkus dengan kaos berwarna merah kemudian dibuang ke sungai dalam keadaan hidup.
Polsek Pasar Kemis juga mengamankan barang bukti berupa satu buah kaus berwarna merah muda yang terdapat bercak darah serta dua buah celana dalam perempuan bernoda darah.
Akibat perbuatannya tersebut, tersangka WA (20) diduga telah melakukan penganiayaan terhadap anak yang menyebabkan anak meninggal dunia sehingga dijerat dengan dengan pasal 80 ayat 3 dan 4, Undang-undang Nomor 35/2014 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 23/2002 Tentang Perlindungan Anak.
"Ancaman hukumannya maksimal 10 tahun penjara," pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, tangisan bayi menggegerkan warga Kampung Gelam RT 11 /02, Kelurahan Kuta Jaya, Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang, Minggu dinihari, pukul 01.30 WIB (26/3). Tangisan bayi tersebut pertama kali didengar oleh Wati, warga setempat. Setelah dia berkeliling memeriksa, ternyata suara bayi tersebut berasal dari sungai.
"Saat itu, ada warga yaitu saudara Wati mendengar tangisan bayi pada Minggu (26/3) sekitar pukul 01.30 dinihari. Kemudian Wati memberitahukan ke warga lainnya," kata Kapolsek Pasar Kemis, Kompol Kosasih, Senin (27/3) di ruang kerjanya.
Kemudian warga lainnya, lanjut Kosasih, yaitu Tarwan mengambil bayi tersebut dari sungai. Kebetulan sungai dalam kondisi surut, sehingga posisi bayi ditemukan di atas lumpur yang tertutup semak-semak.
"Saat ditemukan bayi masih dalam keadaan hidup, terbungkus kaos merah, berjenis kelamin perempuan dengan kondisi luka di kepala, tangan dan kaki," tambahnya.
Atas temuan tersebut, kemudian warga melaporkan peristiwa penemuan bayi tersebut ke Polsek Pasar Kemis.