Pembunuhan PSK di Bali, pelaku lagi birahi tinggi tapi tak ada duit
Dalam reka ulang, tersangka ternyata sudah berhubungan badan. Saat ingin main kedua kali, terjadi perdebatan harga.
Sebanyak 66 adegan reka ulang diperagakan tersangka Komang Arim Sujana (23) pelaku pembunuhan terhadap perempuan pekerja seks komersial (PSK), Ni Luh TR (24), di Wisma Arta Puspita, Jalan Pidada, Ubung, Denpasar, Senin (1/8). Terungkap bahwa motif pelaku membunuh lantaran terjepit masalah ekonomi, namun birahi membumbung tinggi.
Kapolsek Denpasar Barat, Kompol Wisnu Wardhana mengatakan, pelaku sempat menanyakan kepada petugas wisma tentang wanita panggilan bertarif di atas Rp 1 juta. Ketika dapat, pelaku dan korban akhirnya sepakat tarif Rp 3 juta untuk waktu singkat (short time).
"Motifnya untuk memenuhi kebutuhan karena si pelaku ini tidak ada uang, jadi dia mengambil harta baik uang dan perhiasan korban. Dia ke Bali dan menginap lama itu mau cari kerja, uang habis, tapi pengen juga hubungan badan juga, akhirnya muncul niatan mengambil barang korban," kata Wisnu.
Dalam reka ulang, tersangka ternyata sudah berhubungan badan. Ketika akan melanjutkan hubungan kedua, mulai terjadi perselisihan soal harga.
"Ada dugaan korban sempat melakukan perlawanan saat pelaku mencekik korban dan membenturkan ke tembok," ujar Wisnu.
Dari hari reka ulang, polisi nantinya akan mencocokan 66 adegan itu dengan berkas pemeriksaan pelaku.
“Kemungkinan bisa bertambah, kita lihat nanti. Saat ini rencananya masih ada 66 adegan yang akan diperagakan. Nanti kita lihat apakah cocok dengan berkas pemeriksaan tersangka, jika memungkinkan bisa bertambah,” ungkapnya.
Atas kejadian ini, pelaku terancam dijerat dengan pasal 338 dan 365 tentang tindak pidana pembunuhan dengan ancaman hukuman di atas 7 tahun penjara.
Seperti diberitakan, sesosok mayat perempuan telanjang bulat ditutupi bantal dan kain ditemukan di kamar nomor 5 di Wisma Warta Puspita, Jalan Pidada VI, Kelurahan Ubung, Denpasar Utara, pada Rabu (20/07/2016) sekitar pukul 07.00 wita.
Sosok mayat yang diketahui bernama Ni Luh TR asal Desa Tiga, Susut, Bangli ini tewas dicekik oleh pria yang memesannya. Mirisnya, ternyata korban masih memiliki seorang anak yang masih kecil dan berstatus punya suami. Bahkan hingga saat ini, pihak keluarga tidak pernah meyakinkan atau menyangka kalau TR merupakan wanita panggilan.
Saat rekonstruksi digelar selama lebih dari dua jam sejak pukul 11.00 Wita, ratusan masyarakat memenuhi halaman wisma tempat peristiwa itu terjadi. Bahkan sejak satu jam sebelum tersangka tiba di lokasi, masyarakat sudah membludak memenuhi jalan masuk menuju lokasi.