Pemerintah akan percepat pembangunan Kepulauan Mentawai
Puan secara langsung melihat penanganan wilayah pasca gempa bumi dan tsunami di Mentawai.
Pemerintah berharap kelanjutan rehabilitasi Kepulauan Mentawai bisa segara terimplementasi. Semua kementerian diharapkan bergotong royong agar pembangunan sarana dan prasarana bisa diwujudkan.
"Mudah-mudahan dengan turunnya anggaran 2016 pembangunan bisa dilakukan secara bertahap dan akan kelihatan hasilnya," ujar Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Puan Maharani.
Hal itu dikatakan Puan usai melakukan kunjungan kerja ke Desa Bulasat, Kecamatan Pagai Selatan, Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat, lewat siaran pers, Kamis (28/4).
Pada kunjungan kerja ini, Puan secara langsung melihat penanganan wilayah pasca gempa bumi dan tsunami yang terjadi pada tahun 2010.
Turut hadir dalam acara tersebut Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa, Menteri Kesehatan Nila F. Moeloek, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana(BNPB) Willem Rampangilei, Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno, Bupati Kepulauan Mentawai Yudas Sabaggalet serta anggota DPR-RI asal Fraksi PDI Perjuangan daerah pemilihan Sumatera Barat, Alex Indra Lukman.
Menurutnya, dalam kunjungan kerja ini, Kemenko PMK sengaja mengundang dan menghadirkan beberapa menteri dan pejabat eselon I yang mewakili Kementeriannya. Tujuannya untuk melihat dan menyaksikan secara langsung bahwa penyelesaian pembangunan Kabupaten Kepulauan Mentawai masih jauh dari harapan masyarakat dan rencana aksi yang telah disusun.
Puan menyadari kesulitan dalam percepatan pembangunan di Kepulauan Mentawai mengingat secara geografis maupun bentangan alamnya rawan akan bencana. Termasuk keterbatasan infrastruktur di wilayah ini.
Akan tetapi, kata dia, dengan sinergitas, kerja keras dan semangat gotong royong, penyelesaian dan percepatan pembangunan di kepulauan Mentawai dapat dilakukan.
“Pemerintah, secara bertahap akan melengkapi beberapa sarana dan prasarana serta akan melanjutkan pembangunan di wilayah ini untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Mentawai," ujar Puan.
Dalam kesempatan tersebut, Puan memberikan bantuan 200 buah kitab suci (Alquran dan Alkitab), satu unit motor TRC dari Kemensos untuk Dinsos Kabupaten Kepulauan Mentawai, 10 buah alat komunikasi dari BNPB dan 400 set perlengkapan sekolah dari BNPB.
Sementara Gubernur Irwan Prayitno berharap kehadiran Menko PMK bukan kunjungan semata tapi harapan dan kepedulian kepada masyarakat Mentawai melalui kebijakan dan program.
"Kami mengharapkan dukungan besar. Kami yakin Presiden Jokowi membangun infrastruktur Mentawai, dan ikut dalam pemberdayaan masyarakat sehingga lebih sejahtera. Kehadiran Ibu Puan semakin mendekatkan terwujudnya harapan itu," ujarnya.
Sebelum meninjau rumah warga, Puan mengambil buah-buahan yang tersaji di mejanya. Dia juga mendatangi anak-anak SD yang selama acara berlangsung mendekatinya.
Puluhan anak sekolah itu langsung 'menyerbu' Puan. Melihat Puan kewalahan membagikan buah anggur, lengkeng dan makanan kecil, Bupati Kepulauan Mentawai dan Menteri Kesehatan ikut membantunya.
"Jangan rebutan. Jangan rebutan. Kalau sudah dapat mundur, gantian," pinta Puan.
Bencana Tsunami di Kep Mentawai terjadi pada 25 Oktober 2010 dan menghantam 4 dari 10 kecamatan. Bencana ini telah merenggut 509 korban jiwa, 17 korban luka, dan mengharuskan 11,425 jiwa lainnya untuk mengungsi, sementara dampak bencana terhadap permukiman mencapai 1.269 unit yang meliputi bangunan rumah, sekolah, Puskesmas, dan rumah ibadah.
Untuk kebutuhan pemulihan bencana sesuai dengan rencana aksi, pemerintah telah menyiapkan anggaran sebesar Rp 1.160.837.800.000,- Sejauh ini, upaya rehab-rekon telah membangun sekitar 2072 unit atau sudah mencapai dari target yang sudah ditetapkan hanya memang tinggal upaya pemulihan ekonomi rakyat (nelayan, pertanian, perkebunan) dan fasilitas umum (sekolah, Puskesmas, dan sebagainya).
Rehab-rekon Kepulauan Mentawai diharapkan dapat diselesaikan oleh K/L terkait di sepanjang tahun 2016 ini. Caranya, dana rehab-rekon tahun 2016 akan segera dicarikan di bulan Juni dan Oktober 2016, begitu juga dengan upaya bantuan dari para K/L terkait untuk percepatan proses pembangunan di Kab Kep Mentawai. Maka, untuk itulah hari ini Menko PMK melakukan kunjungan kerja mengajak para menteri terkait untuk mempercepat penyelesaian rehabilitasi/rekonstruksi Mentawai.
Baca juga:
Menko PMK: Pendidikan harus bisa membentuk pribadi yang berkarakter
Menteri Puan akui pembagian bantuan pemerintah di Tolikara tak rata
Menteri Puan sebut 65 persen tenaga kerja Indonesia lulusan SMP
PDIP klaim Jawa Tengah penghasil ikan terbaik di Indonesia
Ini alasan Menko Puan perlunya poros maritim
-
Bagaimana Puan Maharani mendukung pengembangan kerajinan tembaga di Desa Tumang? “Saya meminta Bupati Boyolali M Said Hidayat untuk membantu agar sentra usaha mikro kecil menengah (UMKM) di Tumang terus berjalan dan di kemudian hari juga ada regenerasi yang dibantu terkait dengan pelatihan untuk perajin,” Selain itu, Puan mengaku bahwa ia siap mendukung tenaga kerja sesuai dengan kebijakan pemerintah Kabupaten Boyolali saat ini, yaitu dari Sekolah Dasar (SD) hingga sekolah menengah pertama (SMP) ada pendidikan muatan lokal, yaitu kerajinan tembaga.
-
Siapa yang bertanggung jawab membangun infrastruktur di Pulau Taliabu? Sebagai informasi, pada tahun 2023 melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU-PR) telah dilakukan pekerjaan sejumlah infrastruktur di dalam ibu kota Pulau Taliabu.
-
Apa yang membuat Puan Maharani merasa betah di Sulawesi Utara? Ia mengatakan, kecintaanya terhadap Sulawesi Utara bukan hanya karena alam yang indah, berbagai makanan yang enak, seni dan budaya yang sangat Indonesia, toleransi yang sangat hebat. Puan pun merasa jika ke Sulut, merasa disambut sebagai keluarga. "Orang-orang Sulawesi Utara itu ramah-ramah, senyum terus, senangnya makan-makan, nyanyi-nayi, jadi pariwisatanya hidup," tuntasnya.
-
Di mana sentra kerajinan tembaga yang dikunjungi Puan Maharani? Di lereng Gunung Merapi, tepatnya di Desa Tumang, Kecamatan Cepogo, terdapat sebuah sentra kerajinan tembaga dan kuningan.
-
Bagaimana upaya Bupati Aliong Mus dalam membangun infrastruktur di Pulau Taliabu? Upaya pembangunan infrastruktur memang terus digenjot oleh Bupati Aliong Mus, terutama di dalam ibu kota Pulau Taliabu.
-
Mengapa Puan Maharani menekankan pentingnya negara berkembang bersatu? "Kita harus berdiri bersama melawan kebijakan berbagai negara yang menghambat kemajuan negara berkembang, seperti kebijakan diskriminatif dan proteksionisme," ucapnya.