Pemerintah dianggap kurang perhatikan industri modifikasi moge
"Di Jerman misalnya. Pemerintahnya punya regulasi yang jelas. Setiap bengkel dikasih lisensi untuk membangun motor."
Peran pemerintah dalam perkembangan industri modifikasi motor gede Amerika seperti Harley Davidson hingga Norton dianggap masih minim oleh builder tanah air. Regulasi yang dianggap tidak jelas menjadi kendala bagi mereka untuk berkembang.
Modifikator asal Yogyakarta, Lulut Wahyudi menjelaskan, hal ini sangat berbeda dengan kondisi negara-negara lain. Di sejumlah negara Eropa, lanjutnya, pemerintah memiliki regulasi dan program.
"Saya kasih contoh, di Jerman misalnya. Pemerintahnya punya regulasi yang jelas. Setiap bengkel dikasih lisensi untuk membangun motor, dan lisensi ini diperlukan agar seorang builder dapat diakui," ujarnya saat dihubungi merdeka.com.
Pemilik bengkel kustom Retro Classic Cycles (RCC) menambahkan, jika industri modifikasi moge dan motor lainnya memiliki regulasi yang jelas, kondisi ini dapat mengembangkan usaha mikro yang saling berhubungan. Menurutnya, industri moge dapat terus berkembang di Indonesia.
Pria lulusan UGM ini menyayangkan peran pemerintah dalam mempromosikan industri otomotif. Dia kemudian memberi contoh, saat diinya menyelenggarakan KUSTOMFEST dan dihadiri sejumlah modifikator negeri jiran seperti Malaysia dan Thailand, mereka takjub dengan besarnya event tahunan tersebut.
"Peserta dari Malaysia dan Thailand kaget dengan banyaknya peserta lokal yang ikut dalam KUSTOMFEST, padahal promosi sangat minim," ujarnya.