Pemerintah Diminta Serius Tangani Masalah Terorisme di Sulteng
Ketua DPD Vox Point Indonesia Sulteng, Agus Malondong mengatakan, aksi pembunuhan tersebut merupakan tragedi kemanusiaan yang harus disikapi secara serius oleh pemangku kekuasaan dan seluruh elemen bangsa. Sebab, dia menilai, aksi pembunuhan empat warga tersebut menciderai hubungan persaudaraan antar warga bangsa.
Sejumlah organisasi kemasyarakatan (Ormas) di Provinsi Sulteng mengutuk keras tragedi berdarah pembantaian satu keluarga di Dusun Lewono, Desa Lemba Tongoa, Kecamatan Palolo, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah (Sulteng), yang dilakukan kelompok jaringan MIT, Jumat (27/ 11). Mereka meminta polisi dan TNI untuk menangkap pelakunya.
Ormas Katolik Sulteng, yakni Vox Point Indonesia, Pemuda Katolik dan Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI), mendesak aparat penegak hukum agar segera mengusut tuntas motif dibalik tindakan kejahatan tersebut.
-
Kapan keluarga itu dibantai? Penggalian di Yaroslavl dari 2005-2006 menyatakan pembantaian itu terjadi pada Februari 1238.
-
Di mana patung keluarga tersebut ditemukan? Patung tersebut ditemukan di salah satu pemukiman neolitik tertua yang berasal dari tahun 6800 SM di Bukit Ulucak, Turki.
-
Apa yang dilakukan Siti Badriah dan Krisjiana dalam sesi pemotretan keluarga? Siti Badriah dan Krisjiana Baharuddin Melakukan Sesi Pemotretan Keluarga, Ekspresi Xarena Begitu Menggemaskan Momen Mesra Pada kesempatan ini, Siti Badriah juga membagikan momen mesra dan hangat berdua bersama sang suami, Krisjiana.
-
Mengapa keluarga tersebut dibunuh? Semua mayat pada lokasi ini memiliki tanda bekas pukulan di tengkorak mereka, ini menunjukan pada masanya mayat-mayat tersebut dibunuh secara brutal.
-
Apa yang dilakukan Oki Setiana Dewi bersama keempat anaknya? Keempat anak Oki berada di makam sang kakek atau ayah dari Oki. Almarhum Sulyanto merupakan sosok yang memperkenalkan Ory kepada Oki.
-
Apa yang membuat polisi curiga dengan tali yang dipakai mengikat satu keluarga? "DNA yang ada di tali ya, yang ditemukan di TKP (tempat kejadian perkara). Satu melekat pada korban dan satu masih satunya terlepas dari korban. Itu yang kami lakukan pemeriksa intinya itu," ucapnya, Senin (18/3).
Ketua DPD Vox Point Indonesia Sulteng, Agus Malondong mengatakan, aksi pembunuhan tersebut merupakan tragedi kemanusiaan yang harus disikapi secara serius oleh pemangku kekuasaan dan seluruh elemen bangsa. Sebab, dia menilai, aksi pembunuhan empat warga tersebut menciderai hubungan persaudaraan antar warga bangsa.
Dia mendesak, negara hadir memberikan perlindungan kepada warga sipil sebagaimana yang disampaikan Kapolri Idham Aziz maupun Presiden Joko Widodo tentang keselamatan rakyat adalah hukum tertinggi.
Senada, Ketua Pemuda Katolik Komisariat Sulteng, Agustinus Salut mendesak TNI dan Polri serta pemerintah daerah agar serius dalam memberikan rasa aman dan perlindungan kepada lapisan masyarakat dengan tidak memandang segala perbedaan baik suku, agama dan lain sebagainya.
"Pemerintah harus serius tangani masalah terorisme di Sulteng, agar masyarakat merasa aman dan tentram dalam aktivitasnya setiap hari," katanya, Minggu (29/11).
Selain itu, dalam pernyataan sikap Ormas Katolik Sulteng juga meminta kepada pemerintah agar dapat memberikan jaminan keamanan kepada warga, apalagi di penghujung tahun 2020. Dimana sebagian warga menyelenggarakan pesta Pilkada dan perayaan keagamaan.
"Kami mengharapkan aparat TNI dan Polri segera menangkap pelaku, dan memberikan jaminan keamanan kepada warga terutama menghadapi Pilkada dan perayaan Natal nantinya," pungkas Ketua Presidium PMKRI.
Baca juga:
LPSK Kirim Tim Beri Perlindungan Saksi dan Korban Pembantaian di Sigi
Ketua MPR Minta Polisi Tangkap Pelaku Pembantaian di Sigi & Telusuri Pasokan Senjata
Mahfud MD Pastikan MIT Pelaku Pembantaian di Sigi, Sisa Kelompok Santoso
Buru Anggota MIT Bunuh Sekeluarga di Sigi, Satgas Tinombala Minta Kerja Sama Warga
Selain Bunuh Satu Keluarga dan Bakar Rumah, Kelompok MIT Juga Gasak Beras Warga
Ratusan Kepala Keluarga Mengungsi Pascapenyerangan di Sigi