Pemerintah: Disiplin Tetap di Rumah Kunci Redakan Wabah Covid-19
Yurianto menyebut tidak mudik dan tidak bepergian adalah salah satu kunci untuk menurunkan angka penyebaran virus corona.
Pemerintah menyambut baik kajian para pakar dan perguruan tinggi yang memprediksi pandemi virus corona (Covid-19) akan mereda di Juni 2020. Namun, pemerintah menilai hal itu akan terealisasi apabila semua masyarakat patuh dan disiplin untuk tetap beraktivitas di rumah.
"Optimisme untuk meredakan wabah Covid-19 di bulan Juni-Juli 2020 karena tantangan kita bersama. Karena kuncinya adalah di kita semua, didisiplin kita semua untuk tetap atau di rumah," ujar Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona Achmad Yurianto dalam video conference, Minggu (3/5).
-
Kapan peningkatan kasus Covid-19 terjadi di Jakarta? Adapun kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Apa yang terjadi pada kasus Covid-19 di Jakarta menjelang Nataru? Kasus Covid-19 meningkat di Ibu Kota menjelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
-
Bagaimana peningkatan kasus Covid-19 di Jakarta menjelang Nataru? Peningkatan kasus Covis-19 di DKI Jakarta aman dan sangat terkendali. Tidak ada kenaikan bermakna angka perawatan rumah sakit juga.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Kapan kasus Covid-19 pertama di Indonesia diumumkan? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
Dengan berada di rumah, maka masyarakat dapat terhindar dari penularan virus corona maupun menularkan virus. Yurianto menyebut tidak mudik dan tidak bepergian adalah salah satu kunci untuk menurunkan angka penyebaran virus corona.
"Patuh tidak bepergian atau tidak mudik, mencuci tangan dengan menggunakan sabun dengan air yang mengalir, menggunakan masker. Inilah senjata kita untuk memutuskan penularan Covid-19 ini," tuturnya.
Menurut dia, pemerintah tak bisa bekerja sendiri dalam memutus mata rantai penyebaran virus corona. Untuk itu, dia meminta kesadaran dari masyarakat mengikuti aturan pemerintah terkait corona.
"Gotong royong dan bersatu tanpa berputus melawan Covid-19 dari pusat sampai ke desa, RT/RW, sampai ke keluarga. Tetap di rumah dan produktif di rumah," ucap Yurianto.
Dalam hal ini, Yuri mengajak masyarakat meneladani sikap para pahlawan dalam merebut kemerdekaan. Kali ini, kaitannya berjuang melawan pandemi Covid-19.
"Mari kita meneladani semangat perjuangan 45 untuk benar-benar merdeka dari Covid-19. Kita benar-benar bisa menjadi pahlawan untuk menyelamatkan keluarga, tetangga, lingkungan, bangsa kita," ucap dia.
Target Bulan Juli Sudah Normal
Sebelumnya, pemerintah menargetkan bahwa masyarakat Indonesia dapat kembali hidup normal pada Juli 2020. Hal itu disampaikan Ketua Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Doni Monardo dalam video conference usai rapat bersama Presiden Jokowi secara virtual, Senin (27/4).
Jokowi, kata dia, meminta aparat lebih tegas terhadap pelanggar aturan terkait corona.
"Presiden meminta kita semua untuk bisa bekerja lebih keras lagi dan mengajak masyarakat untuk lebih patuh, disiplin, dan aparat supaya lebih tegas, agar pada Juni mendatang kita mampu menurunkan kasus Covid-19 di Indonesia," tutur Doni.
"Sehingga pada Juli diharapkan kita sudah bisa mulai mengawali hidup normal kembali," sambungnya.
Reporter: Lizsa Egeham
Sumber: Liputan6.com
(mdk/eko)