Pemerintah segera evaluasi alutsista TNI berumur tua
Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo juga mengakui bahwa helikopter Bell 205 HA-5073 tak layak terbang.
Pemerintah akan mengevaluasi pembelian alat utama sistem pertahanan, setelah helikopter jenis Bell 205 HA-5073 milik TNI Angkatan Darat jatuh di Sleman, Yogyakarta. Pemerintah mengakui bahwa helikopter itu memang sudah berumur sangat tua.
"Kalau itu menurut saya helikopter ini heli tua, saya pakai tahun 1978. Jadi kamu belum lahir saya sudah pakai," kata Menko Polhukam Luhut Binsar Panjaitan di Kantornya, Jakarta, Selasa (12/7).
Menurut Luhut, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo juga mengakui bahwa helikopter tersebut tak layak terbang. Sehingga pembelian pesawat dan helikopter TNI harus dievaluasi.
"Pesawat tua memang kita harus evaluasi lagi tentang ini. Saya kira panglima TNI sudah grounded itu Bell 205," kata dia.
Sebelumnya, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo menyatakan helikopter TNI AD jenis heli Bell 205 A-1 yang jatuh di Sleman, Yogyakarta, berusia uzur tapi dipaksakan terbang.
"Itu mesinnya cuma satu, sudah 37 tahun beroperasi. Seharusnya sudah tidak terbang lagi," ujar Gatot di kompleks Istana Kepresidenan, Senin, (11/7).
Helikopter TNI AD bernomor registrasi HA-5073 jatuh saat menjalankan misi bantuan untuk Pangdam IV Diponegoro, pekan lalu. Pesawat itu menimpa dua rumah di Dusun Kowang, Kecamatan Kalasan, Kabupaten Sleman, Yogyakarta.
"Mesin masih masuk kategori laik, tapi tetap saja tua. Satu mesin pula. Mesin mati, ya sudah," kata Gatot.