Pemeritah minta batik dilestarikan demi jati diri Indonesia
Batik telah ditetapkan menjadi indentitas resmi milik Indonesia. Diharapkan semua masyarakat berbagai tingkatan terus mengembangkan warisan budaya leluhur ini. Apalagi kini batik tidak hanya dipakai untuk keperluan pakaian, melainkan sudah menjadi bagian industri kreatif
Batik telah ditetapkan menjadi indentitas resmi milik Indonesia. Diharapkan semua masyarakat berbagai tingkatan terus mengembangkan warisan budaya leluhur ini. Apalagi kini batik tidak hanya dipakai untuk keperluan pakaian, melainkan sudah menjadi bagian industri kreatif.
Itu Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Puan Maharani saat meresmikan acara Cipta dan Alun Budaya dengan tema 'Perempuan dan Canting' digelar Ikatan Alumni Universitas Indonesia (Iluni UI), dalam keterangan persnya, Rabu (25/1). Dia menyebut dengan melestarikan batik maka masyarakat ikut memperkuat jati diri Indonesia.
"Dewasa ini penggunaan batik makin beragam, tidak hanya untuk keperluan sandang dalam arti luas, tetapi juga untuk kebutuhan rumah tangga, interior hotel dan gedung-gedung dan sebagainya. Marilah kita dengan bangga membeli dan memakai produk hasil industri kreatif bangsa kita. Dengan demikian, kita turut melestarikan budaya, memperkuat jati diri bangsa, turut menyejahterakan bangsa dan negara Indonesia," kata Puan.
Menurut dia, Batik Indonesia merupakan salah satu ikon budaya hasil kearifan bangsa Indonesia dan telah terinskripsi pada Daftar Representatif sebagai Budaya Takbenda Warisan Manusia pada 4th Session of the Intergovernmental Committee on Safeguarding Intangible Cultural Heritage UNESCO di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab pada tanggal 30 September 2009 silam.
Melalui goresan canting di selembar kain, jelas Puan, batik sesungguhnya bercerita tentang bagaimana kearifan budaya bangsa yang dinarasikan dan diajarkan bukan saja antar generasi melainkan juga inter generasi. Melalui pemahaman makna simbolik dikandungnya, batik juga dapat menjadi media dalam menanamkan pelbagai nilai pembangunan manusia Indonesia berintegritas, beretos kerja dan bersemangat gotong-royong.
Maka itu, dirinya percaya kecintaan dan kebanggaan terhadap batik bisa menjadi salah satu media pemersatu bangsa Indonesia. Untuk itu, dia menyebut acara dihadirinya ini mencerminkan komitmen dan konsistensi bersama dalam mengangkat sekaligus mengembangkan produk warisan budaya batik masa kini dan akan datang.
"Melalui kegiatan seperti ini, warisan budaya batik bukan sekedar didudukkan sebagai warisan budaya yang digelar secara seremonial, tetapi untuk digali dan dikembangkan menjadi kekuatan jati diri bangsa yang mampu menjadi inspirasi bagi kemandirian ekonomi, memperkuat daya saing dan meningkatkan peradaban bangsa," ujarnya.
Menko PMK menyampaikan apresiasi dan penghargaan kepada pihak penyelenggara khususnya Ketua Umum Ikatan Alumni Universitas Indonesia (Iluni UI) serta semua pihak yang berpartisipasi dalam menyukseskan acara ini sehingga terlaksana dengan baik. Menko PMK mengatakan dirinya juga bangga sebagai bagian dari Iluni dan meminta Iluni UI untuk turut memberikan sumbangsihnya sebab Pemerintah tidak bisa bekerja sendirian. Dengan agenda ini, menurut Menko PMK, Iluni UI telah ikut membantu melestarikan batik.