Pemicu Anak Perwira Polisi di Sumut Aniaya Mahasiswa, Soal Asmara?
Polisi menyebut kasus penganiayaan ini dipicu adanya pesan singkat yang dikirim dari korban kepada pelaku. Dirkrimum Polda Sumut Kombes Sumaryono menerangkan, korban Ken Admiral awalnya berkomunikasi dengan AH via pesan chat.
AH, anak dari perwira polisi AKBP Achiruddin Hasibuan menjadi tersangka kasus dugaan penganiayaan. Kasus ini berbuntut panjang. Sang ayah, AKBPAchiruddin Hasibuan dicopot dari jabatannya dan bakal mendapat sanksi. Sebab, dianggap melakukan pembiaran terjadinya penganiayaan.
Polisi menyebut kasus penganiayaan ini dipicu adanya pesan singkat yang dikirim dari korban kepada pelaku. Dirkrimum Polda Sumut Kombes Sumaryono menerangkan, korban Ken Admiral awalnya berkomunikasi dengan AH via pesan chat.
-
Apa yang terjadi di video yang viral? Video berdurasi 20 detik tersebut memperlihatkan seseorang yang diklaim sebagai Gibran yang sedang menggendong bayi sambil mengumandangkan takbir.
-
Kenapa video tersebut viral? Video yang diunggahnya ini pun viral dan menuai perhatian warganet."YaAllah Kau bangunkan aku tengah malam, aku kira aku mimpi saat ku lihat suamiku sedang sujud," tulisnya di awal video yang diunggahnya.
-
Apa yang terjadi dalam video viral tersebut? Video yang menampilkan seorang sopir truk video call dengan keluarga dan menyatakan tak memperbolehkan anaknya jadi polisi viral di media sosial. Video itu diambil di depan kantor Polsek Tebo Tengah, Kabupaten Tebo, Jambi.
-
Kenapa video ini menjadi viral? Video ini viral dan sukses bikin warganet ikut sedih.
-
Mengapa kejadian ini viral? Tak lama, unggahan tersebut seketika mencuri perhatian hingga viral di sosial media.
"Pelapor (Ken) menanyakan kepada terlapor apa hubungan saudara terlapor dengan teman dari pelapor atas nama J," kata Sumaryono kepada wartawan saat konferensi pers, Selasa (25/4).
"Kemudian motif, masih didalami. Ini berkisar terkait motif asmara," tuturnya.
Kronologi Penganiayaan
Sumaryono menerangkan, perbincangan diantara keduanya berujung pada pemukulan dan perusakan mobil korban.
"Pada tanggal 21 desember 2022 sekitar pukul 22.00 WIB tepatnya di SPBU Medan saat itu AH menyuruh Ken berhenti di mobil kemudian melakukan pemukulan sebanyak tiga kali. Kenapa dilakukan ini karena berdasarkan hasil chat antara AH dan Ken," ujar Sumaryono.
Sumaryono menerangkan, Ken bersama teman-temannya mendatangi rumah AH pada Kamis 22 Desember 2022 pukul 02.30 WIB. Adapun, tujuan menanyakan perihal pemukulan dan mobil yang dirusak.
Saat itulah, kata Sumaryono terjadi penganiayaan. Kejadian itu diabadikan dalam rekaman video dan viral di media sosial.
"Terjadi penganiayaan sebagaimana di viral kan tersebut," ujar dia.
Sumaryono menjelaskan hubungan Ken dengan AH sebelumnya berteman. Sementara J merupakan teman daripada Ken.
"Untuk rekan J adalah perempuan teman dari saudara pelapor (Ken)," ujar dia.
Reporter: Ady Anugrahadi
Sumber: Liputan6.com
(mdk/noe)