Pemkab Banyuwangi Ubah Kawasan Tandus Jadi Wisata Agro yang Cantik
Pemerintah Kabupaten Banyuwangi mengubah kawasan pertanian yang tandus, terbengkalai menjadi area wisata pertanian agro. Lokasinya pun sangat eksotik berada di ketinggian kaki Gunung Ijen, Desa Tamansuruh, Kecamatan Glagah.
Pemerintah Kabupaten Banyuwangi mengubah kawasan pertanian yang tandus, terbengkalai menjadi area wisata pertanian agro. Lokasinya pun sangat eksotik berada di ketinggian kaki Gunung Ijen, Desa Tamansuruh, Kecamatan Glagah.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Banyuwangi, Arief Setiawan menjelaskan, terdapat ratusan jenis tanaman yang dipamerkan dalam agro expo, mulai dari aneka tanaman hortikultura, tanaman pangan, perkebunan, dan peternakan.
-
Apa yang dibangun di Banyuwangi? Pabrik kereta api terbesar se-Asia Tenggara, PT Steadler INKA Indonesia (SII) di Banyuwangi mulai beroperasi.
-
Bagaimana cara Banyuwangi memanfaatkan insentif tersebut? “Sesuai arahan Bapak Wakil Presiden, kami pergunakan insentif ini secara optimal untuk memperkuat program dan strategi penghapusan kemiskinan di daerah. Kami juga akan intensifkan sinergi dan kolaborasi antara pemkab dan dunia usaha. Dana ini juga akan kami optimalkan untuk kegiatan yang manfaatnya langsung diterima oleh masyarakat,” kata Ipuk.
-
Kenapa Banyuwangi mendapatkan insentif lagi? Ini merupakan kali kedua mereka mendapatkan insentif karena dinilai sukses menekan laju inflasi serta mendongkrak kesejahteraan masyarakat.
-
Apa yang diserahkan oleh Presiden Jokowi di Banyuwangi? Total sertifikat tanah yang diserahkan mencapai 10.323 sertipikat dengan jumlah penerima sebanyak 8.633 kepala keluarga (KK).
-
Dimana insentif diserahkan kepada Banyuwangi? Insentif tersebut diserahkan langsung Menteri Keuangan, Sri Mulyani, kepada Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, di Jakarta, Senin (6/11).
-
Kenapa Banyuwangi meraih penghargaan tersebut? "Alhamdulillah, hari ini di Istana Negara, kami menerima penghargaan yang diserahkan langsung oleh Presiden Joko Widodo. Ini tentu mendorong semua elemen di Banyuwangi untuk terus kompak melakukan pengendalian inflasi secara lebih baik lagi, agar daya beli masyarakat selalu terjaga," ujar Ipuk.
"Dulu ini kawasan tandus yang terbengkalai, dipenuhi ilalang, dan sekarang bisa dilihat sendiri, ratusan tanaman lebih kami tanam dengan teknik-teknik pertanian modern. Jadi bisa menjadi wisata edukasi pertanian," kata Arief, Senin (29/4).
©2019 Merdeka.com
Lahan seluas 10,6 hektare ini, sekarang dipenuhi berbagai tanaman seperti padi hitam, durian merah, nangka merah, semangka, kuning non biji dan hamparan bunga warna warni menghiasi kawasan wisata agro ini.
Hamparan persawahan ini di sisi barat dilengkapi dengan lanskap pegunungan, sementara di sisi timur tampak Selat Bali yang indah.
Mengubah kawasan tandus menjadi cantik dan bisa memikat ribuan pengunjung tiap harinya ini, merupakan hasil kerja keras yang tidak sia-sia. Arief mengatakan, tim-nya hanya diberi waktu selama 3 bulan untuk membersihkan, mengolah lahan, hingga merawat tanaman hingga tumbuh besar.
©2019 Merdeka.com
"Dan karena lokasi ini kelemahannya tidak terdapat sumber mata air (yang membuat lama terbengkalai) kami harus mengangkut air dari pemukiman penduduk untuk merawat tanaman di sini, sempat diprotes juga. Berkat kerja keras, melihat hasilnya akhirnya semua mendukung," kata Arief.
Dia melanjutkan, kawasan Agro ini bakal berkelanjutan, tidak hanya dalam rangkaian Festival Agro Expo yang berlangsung sejak 25 April- 1 Mei nanti, melainkan akan berlanjut seterusnya.
"Ini laham milik aset Pemda, jadi setelah ini tidak dibongkar, akan berlanjut, kami serahkan ke Bumdes sini. Ini bakal menjadi destinasi wisata pertanian baru. Bisa dilihat masyarakat banyak yang tertarik mengetahui berbagai tanaman yang ada di sini," katanya.
©2019 Merdeka.com
Dinas Pertanian sendiri telah banyak menyiapkan tata letak dan fasilitas Agro Expo yang berkelanjutan, mulai dari jalan yang sudah dipaving, spot istirahat, selfie hingga embung air yang bisa menjadi penyimpanan air untuk merawat tanaman di sana.
"Ini beberapa embung air sudah kami siapkan, karena di sini kelemahannya tidak ada mata air," jelasnya.
(mdk/hhw)